Suara.com - Kemunculan aplikasi Kitab Injil Bahasa Minangkabau yang mendapat protes keras dari sejumlah pihak, menyita perhatian publik.
Seorang komikus Gump n Hell yang dikenal kerap menyuarakan satire mengenai isu-sisu sosial membagikan unggahan menggelitik melalui akun Facebook dan Instagram pribadinya, Jumat (5/6/2020).
Dalam unggahan tersebut digambarkan karaker "Gump" dan "Hell" tengah berbincang mengenai tanggapan orang Arab tentang Alkitab dan doa umat nasrani yang menggunakan bahasa Arab.
"Bro, orang Arab apa nggak protes ya ads Alkitab & Doa Bapa Kami dalam Bahasa Arab?" tanya Gump.
Mendapat pertanyaan tersebut, Hell pun menyahuti bahwa orang Arab akan menerimanya karena mereka memiliki pemikiran yang terbuka.
"Mereka nggak seminder & sedangkal itu," balasnya.
Sebagai narasi komik strip, kreator lantas menuliskan bahwa unggahannya tersebut mengacu pada kejadian yang berada di luar negeri (bukan di dalam negeri).
Ia juga membagikan sejumlah link pemberitaan mengenai penggunaan kata Allah yang sempat menuai kontroversi di Malaysia.
Kontan saja, komik strip Gump n Hell menyita perhatian publik. Tak sedikit dari mereka yang mengaitkannya dengan kabar mengenai aplikasi Kitab Injil Bahasa Minangkabau yang diprotes hingga memberikan komentar kocak.
Baca Juga: Klaim Tak Lagi Diperiksa Polisi, Pengacara: Buat Apa Ruslan Masih Ditahan?
"Nasi aja gak pernah protes disebut nasi Padang walaupun berasnya bukan dari Padang," kata warganet.
"Abis upin ipin sekarang ginian.. kok dangkal sekali?" timpal warganet lainnya.
Untuk diketahui, Aplikasi Kitab Injil berbahasa Minang membuat heboh, Padang, Sumatera Barat. Aplikasi bertajuk Kitab Suci Injil Minangkabau itu muncul di aplikasi Playstore.
Munculnya aplikasi tersebut membuat Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno meradang. Dia meminta aplikasi Alkitab berbahasa minang untuk dihapus hingga menyurati Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dikutip dari Padangkita.com-jaringan Suara.com, dalam surat tertanggal 28 Mei 2020 itu, Irwan menyebutkan, masyarakat Minang sangat berkeberatan dan resah dengan adanya aplikasi yang dapat diperoleh secara gratis itu.
Aplikasi tersebut dinilai sangat bertolak belakang dengan masyarakat Minang yang mayoritas beragama Islam, memakai adat dan budaya berfalsafah "adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah:.
Berita Terkait
-
Gubernur Sumbar Meradang, Minta Aplikasi Kitab Injil Bahasa Minang Diblokir
-
Aplikasi Kitab Injil Bahasa Minang Bikin Heboh Padang
-
Komik Strip Lawan Rasisme terhadap Warga Papua: Bolehkah Aku Jadi Presiden?
-
Viral Kumpulan Komik Strip Seputar Sidang MK yang Bikin Ngakak
-
Heboh, Kitab Injil Utuh dari Api Saat Bangunan Gereja Ludes Terbakar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra