Suara.com - Ustaz Abdul Somad atau UAS mengungkapkan alasan mengapa dirinya menolak menjadi calon Wakil Presiden mendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 lalu.
Meski saat kontestasi politik Pilpres tersebut UAS mendeklarasikan diri mendukung Prabowo Subianto, namun UAS memutuskan untuk tak terlibat dalam bursa calon wakil presiden Pemilihan Presiden 2019.
Alasan penolakan itu diungkapkan UAS saat ditanya di kanal Youtube Refly Harun yang diunggah pada Sabtu, (6/6/2020).
"Yang pertama Bang Refly saya ini di antara 40 orang dari cucu kakek saya, saya dilarang untuk sekolah umum kata kakek saya, Cucuku yang satu ini musti sekolah agama, nanti kalau umurku panjang aku yang membiayai sekolah dia, tapi kalau aku mati nanti kebun kelapa yang untuk membiayai sekolahnya," kata UAS mengisahkan pesan dari kakeknya.
Dari pesan kakeknya tersebut, UAS kemudian menceritakan perjalanan pendidikannya yang fokus ke arah keagamaan, sehingga dia lebih memutuskan untuk menjadi ustaz.
"Jadi memang dari dulu saya sekolahnya di Madrasah, S1, S2 lanjut lagi sampai sekarang memang dalam kajian Islam, kajian agama, dan saya ingin sampai mati menjadi ustaz saja," ungkap UAS.
Menurut UAS, tetap menjadi guru agama membuatnya lebih bernilai.
"Nilai diri saya hanya ketika bisa menyampaikan hadis, ayat Al Quran, jadi imam di Surau, itu saja cita-cita saya Bang Rafly, tidak lebih dari itu," kata UAS lagi.
Ketika disinggung Refly apakah dirinya tertarik dalam dunia politik, UAS memiliki jawaban tersendiri.
Baca Juga: Curi Mobil Mantan Istri, Yos Diringkus Polisi Saat Kabur ke Jambi
"Saya sampai hari ini tidak ada ikut partai Bang Rafly, karena ada seorang tokoh mengatakan ke saya 'Ustaz Somad baju partai itu terlalu sempit untuk Ustaz". Jadi saya pikir dengan bahasa yang halus, dia ingin menyampaikan biarlah saya menjadi milik semua golongan lapisan masyarakat," kata UAS mengingat pesan tokoh tersebut.
Berita Terkait
-
Ustaz Somad Ngaku Tak Menyesal Dukung Prabowo, 'Saya Tidak Ngefans'
-
Blak-blakan, Ustaz Abdul Somad Ngaku Bayar Mahal karena Dukung Prabowo
-
Gerindra Siapkan Regenerasi, Tapi Belum Ada yang Cocok Gantikan Prabowo
-
Diminta Jadi Ketum Gerindra Lagi, Prabowo Patuh Perintah Partai
-
Prabowo Didukung Kembali Jadi Ketum Gerindra, Mau Nyapres Lagi?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026