Suara.com - Ahli ekonomi Rizal Ramli memberikan kritik pedas terhadap buzzer Istana yang ia sebut sebagai sampah demokrasi.
Pernyataan Rizal juga mendapatkan dukungan dari anggota DPR RI Fadli Zon, hingga ia memberikan sindiran menohok.
Awalnya, Rizal Ramli melalui akun Twitter miliknya @ramlirizal menjawab salah pertanyaan dari warganet mengenai cara menghadapi buzzer Jokowi, Presiden Indonesia. Rizal menjelaskan secara detail mengenai sistematika buzzer di media sosial.
"Maaf, mereka mengikuti doktrin Herman Goebels ahli propaganda Hitler 'Jika kebohongan diulang terus menerus dan secara masid maka akan menjadi kebenaran'. Jika 10.000 buzzerRp termasuk bot melakukan tweet kebohongan 10x/hari, sebulan akan 3 juta tweets menghancurkan tokoh," kata Rizal seperti dikutip Suara.com, Senin (8/6/2020).
BACA JUGA: Program Tapera Dinilai Tak Tepat Waktu, Rizal Ramli: Rakyat Lagi Susah
Penjelasan dari Rizal mendapatkan dukungan dari warganet. Salah satunya akun @omarben17046081 yang memberikan dukungan untuk RIzal.
"Bagaimanapun teknis yang bapak yakin coco buat membungkam dan memusnahkan buzzerRp, kami siap mendukung bapak RR," ujar warganet.
Tak lama kemudian, Rizal kembali memberikan respons. Ia menyebut para buzzer Istana hanyalah sampah demokrasi yang harus dihancurkan.
"Jika buzerRp nongol, tolong mute dan blocked mereka secepatnya. Kalau perlu ambil screenshotnya sebagai bukti dan gunakan untuk counter! Jangan sekali-kali meneruskan link tweets-nya karena akan beternak. Hancurkan sampah-sampah demokrasi," tegas RIzal.
Baca Juga: Pos Pemeriksaan SIKM Digeser ke Perbatasan, Pemprov Siapkan 36 Check Point
BACA JUGA: Bantuan Petani di Bawah Anggaran Kartu Prakerja, Fadli Zon: Tak Pantas!
Cuitan Rizal yang menyebut buzzerRp sebagai sampah demokrasi mendapatkan tanggapan dari Fadli Zon. Fadli Zon memberikan sindiran menohok untuk para buzzer Istana.
"Kasihan bang ini mata pencaharian 'ekonomi kreatif' walaupun destruktif bagi demokrasi. Harusnya mereka bisa disalurkan ke program kartu Prakerja Rp 5,6 triliun," ungkap Fadli Zon.
Berita Terkait
-
Hadapi Krisis Pangan Global, Fadli Zon Minta Pemerintah Subsidi Petani
-
Program Tapera Dinilai Tak Tepat Waktu, Rizal Ramli: Rakyat Lagi Susah
-
Nostalgia, Fadli Zon Kenang Masa SMA, Lulus dengan Nilai Tertinggi
-
Jejak Sejarah PKI di Wikipedia Diduga Berubah, Begini Tanggapan Fadli Zon
-
Sebut 'Ahli Gerwani', Fadli Zon Minta Dirut TVRI Iman Brotoseno Diganti
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh