Suara.com - Seorang uskup Katolik di Texas yang melakukan aksi solidaritas atas kematian George Floyd, mendapatkan telepon khusus dari Paus Francis. Panggilan tersebut berkenaan dengan aksi yang dilakukannya.
Menyadur Kiro7.com, seorang uskup Katolik yang berlutut bersama dengan 12 pastor lainnya dalam sebuah aksi solidaritas dan menggelar doa bersama untuk kematian George Floyd menerima telepon khusus dari Paus Francis.
El Paso Times mengabarkan, seorang uskup bernama Mark J. Seitz, yang telah menjadi uskup di El Paso, Texas sejak Juli 2013, berlutut selama 8 menit 46 detik untuk mengenang kematian George Floyd.
Floyd meninggal pada 25 Mei setelah seorang perwira polisi Minneapolis menggunakan lututnya untuk menjepit leher pria keturunan Afrika-Amerika itu selama hampir sembilan menit.
Para uskup berdoa dengan mata terpejam dan tak lupa mengenakan masker. Mereka berdoa sembari memegang satu tangkai mawar dan secarik kertas bertuliskan "Black Lives Matter," menurut laporan CNN.
Seitz mengatakan dia menerima telepon dari Paus Francis pada Rabu (3/6/2020) sekitar pukul 9.30 waktu setempat. Paus berbicara kepada Seitz dalam bahasa Spanyol.
"Saya menyatakan kepada Bapa Suci bahwa saya harus menunjukkan solidaritas kita kepada mereka yang menderita," kata Seitz dalam sebuah pernyataan.
"Saya juga mengatakan kepadanya betapa terhormatnya saya untuk melayani orang-orang Keuskupan El Paso dan Borderland." tambahnya.
Seitz adalah uskup Katolik pertama di Amerika Serikat yang bergabung dalam aksi protes yang pecah di sejumlah kota di Amerika Serikat selama hampir enam hari, menurut CNA.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sahkan Aturan Baru Antikorupsi di Vatikan
"Terus terang, apa yang saya lakukan dan apa yang saya katakan hanyalah cara yang sangat kecil untuk ambil bagian dalam apa yang mereka sebut dengan protes damai," kata Seitz kepada CNN.
Kantor berita Times mengabarkan, kabar mengenai panggilan khusus tersebut juga disampai Seitz pada pertemuan mingguan secara online via aplikasi Zoom.
Mike Lewis, salah seorang pastor di keuskupan Seitz yang ikut dalam aksinya juga menuturkan bahwa aksi yang mereka buat hanyalah dukungan kecil untuk memberantas rasisme.
"Kami ingin menunjukkan dukungan dengan berdoa untuk memberantas rasisme dan bagi para pengunjuk rasa yang secara damai berusaha memberikan perhatiannya pada masalah ini," ujar Lewis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas