Suara.com - Protes warga mengenai kenaikan listrik masih bergema di media sosial. Terbaru yakni mengenai grafik kenaikan listrik yang disebut-sebut serupa dengan penyebaran virus Covid-19.
Tanggapan menohok itu muncul dalam cuitan yang dibagikan oleh dokter Berlian Indris melalui akun Twitter pribadinya @berlianidris, Rabu (10/6/2020).
Kala itu, dr Berlian mempertanyakan tagihan listrik di rumahnya yang melonjak drastis di bulan Juni kepada PLN.
Dia mengkritisi klaim yang menyebutkan bahwa kenaikan listrik disebabkan oleh kegiatan work from home (WFH) selama pandemi virus corona.
Menurutnya, klaim tersebut masuk akal bila dikaitkan dengan kenaikan listrik di bulan April, tidak untuk bulan Juni di mana masyarakat mulai memakai listrik secara normal.
"Hai @pln_123, tagihan listrik melonjak luar biasa dijelaskan kenapa? Bila alasannya peningkatan karena WFH kenaikan dari Maret ke April mungkin masih bisa diterima, tapi tagihan bulan ini dengan pola pemakaian yang sama rasanya tidak masuk akal," cuit dr Berlian seperi dikutip Suara.com
Sebagai bukti atas keluhannya, dr Berlian lalu menyertakan bidikan layar grafik kenaikan listrik di rumahnya selama beberapa bulan terakhir.
Dalam grafik tersebut, tampak kenaikan listrik secara drastis dari bulan Maret 2020 ke Mei 2020.
Ia pun semakin dibuat heran, ketika mengetahui bahwa tagihan listriknya membengkak hampir dua kali lipat di bulan Juni.
Baca Juga: Jokowi Mendadak Pantau Data Terkini Covid-19 di Kantor Gugus Tugas
Padahal dari bidikan layar pesan yang diterima via WhastApp, pihak PLN menjelaskan bahwa pelanggan yang tidak melakukan Baca Meter Mandiri pada periode yang ditentukan, maka tagihan listrik untuk bulan berjalan akan dihitung berdasarkan pemakaian selama 3 bulan terakhir.
Maka dari itu, dr Berlian meminta penjelasan dari pihak PLN mengenai tagihan listrik rumahnya yang melonjak.
"Kalau digunakan rerata 3 bulan terakhir, tagihan Juni jauh melampaui jumlah tsb. Tagihan 3 bulan terakhir: Maret: Rp. 1.219.369, April: Rp. 1.166.488, Mei: Rp. 1.717.070. Rerata 3 bln terakhir: Rp. 1.367.742, sedangkan tagihan Juni: Rp. 2.378.079. Jadi apa penjelasannya @pln_123?," imbuhnya.
Cuitan dr Berlian seketika menuai respons khalayak. Seorang warganet justru dibuat salah fokus dengan grafik tagihan listik dokter tersebut hingga mengaitkannya dengan grafik penyebaran corona.
"Ini grafik penyebaran Covid apa grafik pemakaian. Kok hampiir sama? naik terus," celoteh @SatriaDwi***.
Sementara itu warganet lainnya justru memberikan sindiran kepada pemerintah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya