Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengaku pernah jadi korban bullying saat masih kecil.
Ia diolok-olok dengan sebutan "bule enggak jelas". Pengakuan ini diceritakannya kepada Youtuber kakak beradik, Jovial da Lopez dan Andovi da Lopez.
Cerita bullying Nadiem ini dimuat dalam video yang diunggah ke kanal YouTube skinnyindonesian24 bertajuk "Jawaban Nadiem Makarim" pada Senin (8/6/2020).
"Waktu saya masih muda itu saya cukup gendut. Dikatain. Sempat trauma juga sih. Tapi baru sadarnya trauma itu baru di saat lebih dewasa," ujar Nadiem kepada Jovi dan Andovi.
Menurutnya, bullying yang diterima Nadiem lebih ke arah fisik lantaran bertubuh gendut dengan wajah yang berbeda dari anak-anak di sekitarnya.
"Dua hal. Waktu di SD, sampai kelas enam SD itu agak gemuk dan juga saya itu enggak pernah mukanya yang mayoritas. Jadi saya termasuk minoritas," cerita Nadiem.
"Waktu saya SD di Indonesia, itu saya muka karena Arab, jadi bilang kayak londo (Belanda) putih, bule enggak jelas," imbuhnya.
Ternyata bullying juga masih dialami Nadiem saat melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat.
"Waktu di Amerika, saya juga minoritas. Waktu di Amerika karena masih gemuk juga dipanggil butterball," tutur Nadiem.
Baca Juga: DPR Minta KPU dan Bawaslu Tidak Dibebani Pengadaan APD untuk Pilkada 2020
Meskipun memiliki pengalaman menjadi korban bullying, Nadiem paham tidak dapat menjadikan kurikulum pendidikan sebagai solusinya. Menurutnya, tidak semudah itu memasukkan berbagai permasalahan ke dalam kurikulum.
"Apa pun masalah dalam negeri ini masukin aja mas menteri di kurikulum, kelar. Sama sekali enggak," ujar Nadiem.
Menurut Nadiem, isu bullying dan masalah lain seperti pelecehan seksual serta intoleransi tidak dapat semudah itu diselesaikan melalui perubahan kurikulum.
"Kenyataannya saja sekarang yang dimasukkan dalam kurikulum itu aja enggak terserap. Konsep pembelajaran sama internalisasi itu beda sama dimasukkan dalam kurikulum," ucap Nadiem.
Dimasukkan dalam kurikulum adalah langkah pertamanya, kata Nadiem. Masih ada langkah-langkah berikutnya yang rumit, seperti interpretasi guru, proses pedagogi, hingga turun ke murid.
"Jadi, jelas solusinya bukan masukin aja mas menteri ke kurikulum. Masukin segala macem, climate change segala, asal dimasukin udah kelar begitu, enggak salah total," tegas Nadiem.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri