Sepuluh menit berselang, ada satu pelanggan yang mengirim pesan singkat pada Jingga. Katanya, dia sudah berada di hotel tempat kami berbincang. Pria ini mengaku sudah berada di kamar nomor 593. Namun kenyataannya, hotel ini cuma sampai lantai empat. Otomatis, nomor kamar tidak ada yang diawali dari angka lima.
"Ini barusan ada yang chat lagi, katanya sudah di kamar 593, ngaco kan. wong hotel ini cuma 4 lantai. Itupun lantai 4 hanya dipakai sama pegawai hotel, ini sudah ngaco kan," ucap dia.
Jingga juga punya cerita lucu tentang calon pelanggan brengsek yang hendak berbohong. Singkat cerita, Jingga baru selesai bermain seks dengan pelanggan lainnya. Saat itu, Jingga dan sang pelanggan bermain seks di kamar nomor 304. Tepatnya di lantai tiga.
Sang pelanggan memesan kamar transit berdurasi lima jam dengan tarif Rp150 ribu. Setelah dua kali bermain, sang pelanggan pulang terlebih dahulu. Sementara, Jingga masih berada di kamar, menunggu sisa waktu pemakaian kamar habis.
Saat sedang beres-beres, ada pesan singkat yang kembali nyangkut di ponsel Jingga. Ada satu pria yang mengaku sudah memesan kamar di hotel kelas melati tersebut. Sang pelanggan mengaku sudah memesan kamar nomor 304, tempat Jingga berada. Saat itu Jingga juga tidak menyadari kalau dia sedang berada di kamar itu. Seperti biasa, Jingga menelepon petugas hotel untuk memastikan kebenarannya.
"Aku telpon pegawai hotel, 'mas, kamar 304 ada yang baru masuk?' kata si pegawai, 'enggak kan udah dari tadi, tamu mbak yang tadi'. Nah aku baru sadar, ternyata pelanggan yang baru kontak aku ini ternyata cuma modus," katanya.
"Banyangin coba kalau aku masih di kontrakan, terus datang ke hotel tapi pelanggannya gak ada. Gimana coba? Kan kasian kan orang-orang kaya kami," tutup Jingga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu