Suara.com - Tin Zuraida, istri tersangka eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi, batal diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (15/6/2020) hari ini.
Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri menyebut alasan Tin tak memenuhi panggilan penyidik antirasuah, lantaran mengaku sakit.
"Tidak datang karena sakit," kata Ali dikonfirmasi, Senin (15/6/2020).
Ali menyebut akan menjadwalkan ulang pemeriksaan Tin Zuraida terkait suaminya dijerat dalam kasus suap dan gratifikasi di MA mencapai Rp 46 miliar pada Senin (22/6/2020) pekan depan.
Sedianya, Tin akan diperiksa untuk tersangka pemberi suap Nurhadi, Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal Hiendra Soenjoto. Hiendra hingga kini pun masih buron.
Penyidik KPK mempunyai dugaan kuat, dari pemeriksaan sebelumnya bahwa adanya sejumlah aset milik Tin Zuraida di bawah kendali seorang saksi yang telah diperiksa KPK, yakni Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Kardi. Aset tersebut diduga terkait dengan perkara suaminya.
Selain Nurhadi dan Hiendra yang telah menjadi tersangka. KPK turut menjerat menantu Nurhadi, Rezky Herbiyono. Rezky dan Nurhadi sempat menjadi buron KPK. Namun, pelarian mereka terhenti setelah ditangkap oleh tim antirasuah di rumah bilangan Simprug, Jakarta Selatan, pada Senin (1/6/2020) malam.
Dalam penangkapan Nurhadi dan Rezky. Turut pula dibawa istri Nurhadi, Tin Zuraida ketika itu, untuk dimintakan keterangan oleh penyidik KPK.
Nurhadi, Rezky serta Hiendra telah ditetapkan buron oleh KPK sejak 13 Februari 2020, dalam perkara suap dan gratifikasi sejumlah perkara di Mahkamah Agung (MA) tahun 2011-2016.
Baca Juga: Beralasan Sakit, Putri Nurhadi Batal Diperiksa KPK Hari Ini
Mereka diduga telah menerima suap dan gratifikasi mencapai total Rp 46 miliar.
Berita Terkait
- 
            
              Jejak Uang Haram Nurhadi: KPK Bongkar Mekanisme Pengelolaan Gurita Bisnis Sawitnya di Sumut
- 
            
              Dua Kali Sekretaris MA Terjerat Korupsi, Pukat UGM: Memperlihatkan Kerusakan Sistematik di Mahkamah Agung!
- 
            
              KPK Sebut 15 Senjata di Rumah Dito Mahendra Ditemukan di Ruangan Khusus
- 
            
              Kasus Pencucian Uang di MA, KPK Usut Dugaan Aliran Uang Masuk Kantong Keluarga Eks Pimpinan MA Nurhadi
- 
            
              Kasus TPPU Perkara di MA, KPK Periksa Menantu Nurhadi di Lapas Sukamiskin
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah