Suara.com - Kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan dinilai menjadi salah satu teror sadis yang sulit dilupakan. Hal itu rupanya diakui betul oleh Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu.
Said Didu mengaku dirinya selalu teringat kejadian yang dialami penyidik senior KPK tersebut setiap kali hendak menunaikan salat subuh di masjid.
Pernyataan itu disampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu, Selasa (17/6/2020).
"Setiap ke mesjid sholat subuh, jadi teringat penyiraman air keras kepada pak Novel @nazaqistha," cuitnya seperti dikutip Suara.com.
Bahkan ingatan itu, kata Said Didu, membuatnya merasa paranoid melihat situasi di sekitar jalanan menuju masjid tempat dirinya melaksanakan salat subuh.
"Menjadi "paranoid" terhadap pohon, orang dan motor," imbuhnya.
Ia lantas memanjatkan doa kepada Sang Pencipta berharap senantiasa dijauhkan dari orang-orang yang berniat jahat.
"Ya Allah lindungi kami semua dari manusia yang sudah kerasukan setan," kata Said Didu memungkasi.
Untuk diketahui, insiden penyiraman air keras kepada Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2011.
Baca Juga: Pengacara Novel Baswedan Sebut Pembelaan Ronny dan Kadir Omong Kosong
Kala itu, Novel hendak pulang usai menunaikan salat Subuh di Masjid Al Ihsan yang tak jauh dari kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Saat berjalan dari masjid menuju kediamannya yang hanya berjarak 4 rumah dari masjid tersebut, ada dua orang pria tak dikenal mendekati Novel. Keduanya langsung menyiram suatu cairan ke arah wajah Novel.
Sontak, Novel mengerang kesakitan sehingga langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Cairan kimia tersebut masuk ke dalam mata hingga Novel terancam buta.
Ia sempat dirujuk ke RS Jakarta Eye Center Jakarta, kemudian dibawa ke Singapura untuk mendapatkan penanganan intensif.
Terkini, dua eksekutor penyiraman air keras terhadap dituntut 1 tahun penjara. Tuntutan tersebut dinilai tak sebanding dengan dampak yang diterima oleh Novel Baswedan hingga memicu protes dari sejumlah kalangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada