Suara.com - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid menilai pemahaman masyarakat Indonesia soal pandemi virus Corona Covid-19 masih kurang.
Hilmar mengatakan akan lebih baik kalau masyarakat diberikan edukasi melalui seni pertunjukkan tradisional yang begitu lekat dengan kehidupan masyarakat.
Hilmar mengungkapkan dari hasil berdiskusi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ada saatnya pemerintah memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang efektif.
"Pemahaman masih sangat bervariasi dan agak kurang ya kalau menurut saya," kata Hilmar dalam sebuah webinar yang digelar virtual, Rabu (17/6/2020).
"Diskusi juga dengan gugus tugas sebetulnya gitu, cara kita mengkomunikasikan problem ini, ini juga kurang memanfaatkan komunikasi saluran-saluran yang menurut saya efektif," tambahnya.
Ia kemudian memberi masukan kalau edukasi terkait pandemi Covid-19 bisa disampaikan dengan menggunakan seni pertunjukkan tradisional seperti ketoprak, ludruk, ataupun lenong.
Menurutnya para pelaku seni pertunjukkan semacam itu justru lebih mahir menyampaikan edukasi menggunakan istilah-istilah yang lebih akrab di telinga masyarakat.
"Kita sibuk nyari pandemi apa segala macam, mereka punya pagebluk, sudah itu, sudah selesai itu langsung bisa menjelaskan banyak hal," ujarnya.
Ketimbang menggunakan istilah yang menggunakan bahas asing, sebut saja social distancing, physical distancing, hingga New Normal, menurutnya pemerintah bisa saja menggunakan referensi dari kebudayaan yang ada di tanah air.
Baca Juga: Kebijakan Ridwan Kamil atas Covid-19, hingga Adaptasi Kebiasaan Baru
"Saya kira akan sangat efektif komunikasi publik kita," pungkasnya.
Berita Terkait
-
8 Daerah di Jabar Bakal Gelar Pilkada di Tengah Corona, Adaptasi New Normal
-
Para Pakar Sebut Pandemi Berasal dari Kerusakan Lingkungan, Ulah Manusia!
-
Kemenlu: Masih Ada 799 WNI Jemaah Tabligh di Luar Negeri
-
CEK FAKTA: Benarkah Kaesang Sebut Bisa Atasi Corona Jika Jadi Gubernur DKI?
-
Rentan Sebarkan Covid-19, Waspadai Sejumlah Tempat Ini di Fase New Normal
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon