Suara.com - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang baru saja dinobatkan sebagai gubernur terpopuler. Menurutnya, Anies bisa menjadi gubernur terpopuler karena terlalu sering melakukan konferensi pers.
Melalui akun Twitter-nya @FerdinandHaean3, mantan jubir BPN itu tak segan-segan mengeluarkan komentar pedas terkait sosok Anies Baswedan.
"Mengapa @aniesbaswedan paling popular? Karena kebanyakan konferensi pers, muncul di media," terang Ferdinand.
Ia menilai, tidak baik terlalu sering muncul di media. Hal itu terbukti pada Anies Baswedan yang menurutnya jadi tidak disukai oleh banyak orang karena kebanyakan bicara di media.
"Dan kebanyakan bicara itu membuatnya tak disukai," kata @FerdinandHaean3.
Ia kemudian membandingkan persona Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menurutnya lebih rajin bekerja daripada tampil di media.
"Sementara @ganjarpranowo dan @ridwankamil kebanyakan kerja hingga tak terlihat media. Begitulah kira-kira," cuitnya.
Komentar Ferdinand ini terlontar sehubungan dengan adanya hasil pengamatan dari analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi. Dari hasil analisanya, Anies Baswedan menduduki posisi terpopuler di media sosial daripada Ganjar Pranowo ataupun Ridwan Kamil.
"Bagaimana hasil pengamatan menggunakan big data dengan sumber berita online, Twitter, FB, IG, dan YouTube? Hasil Drone Emprit, @aniesbaswedan paling populer (64%), @ganjarpranowo nomor dua (19%), @ridwankamil paling rendah (17%)," tulis Ismail melalui akun Twitter-nya, Rabu (17/6/2020).
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Tengku Zul Doakan Anies Baswedan Maju Jadi Presiden 2024
Namun, meski dipopulerkan, Anies ternyata paling sering mendapat sentimen negatif dibanding dua pemimpin daerah lainnya.
"Dalam grafik popularitas vs favorabilitas, siapa yang berada di titik paling kanan (paling populer) dan paling atas (paling disukai) memiliki peluang besar untuk dipilih," kata Ismail.
Untuk diketahui, Anies memiliki favorabilitas sebesar 31%, sedangkan Ganjar 53%, dan Ridwan Kamil 54%. Ini membuat Ridwan Kamil unggul sebagai sosok tokoh publik yang paling disukai dibandingkan dengan Ganjar dan Anies.
Berita Terkait
-
Koar-koar soal BBM, Rektor UIC Disindir: Kalau Tidak Paham Jangan Ngomong
-
CEK FAKTA: Benarkah Anies Ingin Buat Patung Lilin Dirinya Sedang Tersenyum?
-
Habis Diresmikan Anies, Stasiun Terpadu Tanah Abang Ramai
-
Anies Disebut Belum Kasih Instruksi soal Nasib Bansos Corona di DKI
-
Anies Cuek Bebek, Ditagih Denda Tak Pakai Masker Hanya Mengangkat Tangan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye