Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum mengetahui kelanjutan program pembagian Bantuan Sosial (Bansos) setelah bulan Juli mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut belum memberikan arahan.
Sejak Bansos tahap dua disalurkan pada Mei lalu, program ini direncanakan berlangsung sampai akhir Juli. Total ada 2.451.708 kepala keluarga (KK) di DKI yang menerima paket sembako. Namun pembagiannya dibagi dua dengan Kementerian Sosial (Kemensos). 1.147.532 KK disalurkan Pemprov DKI, 1,3 juta KK dikerjakan Kemensos.
Belakangan, Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan Pemprov DKI memutuskan untuk tidak memperpanjang bansos sampai Desember sesuai rencana awal. DKI memutuskan untuk mengadakan program lainnya.
Mengenai hal ini, Kepala Divisi Perkulakan Retail Distribusi PD Pasar Jaya, Edison Sembiring mengklaim belum menerima perintah untuk mencari paket sembako di bulan Juli sampai Desember. Pihaknya merupakan penyedia barang untuk paket sembako bansos.
"Untuk program bansos di bulan Juli sampai dengan Desember kami Pasar Jaya belum mendapat arahan ataupun penugasan dari Dinsos ataupun Pemprov DKI," ujar Edison saat dihubungi, Kamis (18/6/2020).
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Ika Yuli Rahayu juga enggan menjawab. Ia meminta informasi terkait hal ini ditanyakan langsung ke Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 DKI.
"Kami belum arah ke sana, maaf info langsung ya ke provinsi saja ke gugus tugas provinsi DKI Jakarta," pungkasnya.
Kemarin, Anies juga sempat ditanya soal nasib Bansos di bulan Juli. Namun ia enggan menjawabnya sebelum ada regulasi resmi.
Baca Juga: Sepekan Berjalan, DPRD Bantul Terima Ratusan Aduan Warga Tak Terima Bansos
"Nanti sesudah ada regulasi baru saya jelasin," ujar Anies di Stasiun Sudirman.
Sebelumnya, Mensos Juliari Batubara mengatakan program bantuan sosial khusus di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) akan dilanjutkan hingga Desember 2020.
Namun besaran bantuan akan berkurang yakni sebesar Rp 300 ribu perbulan.
Pemerintah sebelumya memberikan program Bansos khusus kepada masyarakat yang tedampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek senilai Rp 600 per bulan
"Program bansos sembako Jabodetabek akan diteruskan sampai Desember dengan besaran atau nilai indeksnya dari Rp 600 ribu dikurangi jadi Rp 300 ribu untuk per bulan per KPM. Jadi bulan Juli sampai Desember ada 6 tahap penyaluran. setiap bulannya adalah Rp 300 ribu per KPM," ujar Juliari dalam pers secara virtual di Kantor Presiden, Rabu (17/6/2020).
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Razia Pengemis hingga Gelandangan, 2 Ribu Orang Terjaring Sepanjang 2024
-
CEK FAKTA: KPK Tangkap Anies Baswedan Akibat Terbukti Korupsi Bansos DKI Rp2,85 Triliun, Benarkah?
-
5 Fakta Dugaan Korupsi Bansos DKI Era Anies Baswedan, Pj Gubernur Heru Budi Angkat Tangan
-
Sebut Nilai PBB di DKI Paling Tinggi, Anies : Kami Tak Ingin Warga Jakarta Terusir
-
Ditanya Jabatannya Yang Tinggal 2 Bulan Lagi, Anies Baswedan Jawab Ini
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina