Suara.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar lomba inovasi daerah tatanan New Normal baru produktif dan aman Covid-19. Tak main-main, hadiah yang diberikan bagi pemenang berupa dana insentif daerah (DID) dengan total Rp 168 miliar.
Lomba diadakan untuk 7 sektor di empat klaster Pemerintah Daerah yakni Provinsi, Kota, Kabupaten, Kabupaten perbatasan atau tertinggal. Syarat lomba ialah membuat video dengan durasi maksimal dua menit yang menunjukkan gambaran protokol kesehatan dan simulasi di beragam sektor.
"Untuk membuat video tersebut tentunya Pemda harus menyusun protokol kesehatan, dengan melibatkan ahli kesehatan dan bekerjasama dengan stakeholder yang digarapnya di daerah masing-masing, seperti operator pasar tradisional, pemilik hotel, restoran dan sebagainya," kata Mendagri Tito Karnavian dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui YouTube Badan Litbang Kemendagri, Senin (22/6/2020).
Ada hadiah menarik bagi pemenang lomba tersebut. Pemenang akan diberikan DID dengan total Rp 168 miliar. Untuk pemenang pertama di setiap kategori dan setiap klaster diberikan DID Rp 3 miliar, pemenang kedua Rp 2 miliar dan pemenang ketiga 1 miliar.
"Total terdapat 84 pemenang terdiri atas juara 1, 2 dan 3 untuk 7 sektor kehidupan dan 4 klaster Pemda dengan total hadiah DID sebanyak Rp 168 miliar rupiah," ujarnya.
Tito menjelaskan lomba tersebut dimulai sejak 29 Mei 2020 dan hingga sampai penutupan, pihaknya menerima 2.517 video dari seluruh Pemda. Video pun masuk ke dalam penilaian dari tim juri gabungan Kemendagri, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Covid-19, Kementerian Perdagangan, Kemenpan-RB, Kemenparekraf dan Badan Nasional pengelola perbatasan.
Video-video pemenang nantinya akan disosialisasikan ke masyarakat melalui media sosial. Tito mengharapkan video tersebut dapat membuat masyarakat untuk lebih inovasi dan juga beradaptasi dengan New Normal nan produktif.
"Yang penting untuk mendukung kehidupan sosial ekonomi kita semua, namun tetap aman dari bahaya Covid-19," katanya menambahkan.
Baca Juga: Kritik CFD di Jakarta, Mendagri: Warga DKI Belum Siap New Normal
Berita Terkait
-
Kritik CFD di Jakarta, Mendagri: Warga DKI Belum Siap New Normal
-
Sejumlah Daerah Menang Lomba Inovasi New Normal, Tidak Ada DKI Jakarta
-
New Normal di Lapas, Napi Diminta Ganti Masker 4 Jam Sekali
-
Wapres Ma'ruf Amin Tekankan Pentingnya Inovasi New Normal
-
New Normal Sektor Pariwisata dan Bagaimana Protokol Keamaan dan Kesehatan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial