Suara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memutuskan untuk menunda aksi militer terjadap Korea Selatan usai menggelar pertemuan Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea.
Menyadur BBC, Rabu (24/6/2020), laporan kantor berita pemerintah Korut KCNA, menyebut keputusan penangguhan aksi militer diambil setelah mempertimbangkan situasi yang berlaku.
Pertemuan tersebut juga membahas dokumen-dokumen yang merinci lankah-langkah untuk "semakin memperkuat pencegahan perang negara itu."
Hubungan antara Korut dan Korsel belakangan kian memanas atas kelompok-kelompok pembelot yang ada di Korsel mengirim selebaran propaganda ke Korut.
Korut berpendapat selebaran propaganda tersebut telah melanggar kepekatan antara kedua negara dalam menghindari konfrontasi.
Pada hari Selasa, (16/6/2020), Pyongyang meledakkan kantor penghubung antar-Korea untuk menunjukkan ketidaksenangannya terhadap para pembelot dan Korea Selatan karena tidak menghentikan para pembelot meluncurkan selebaran.
Kemudian, satu kelompok yang dipimpin oleh pembelot Korea Utara mengatakan mereka telah membatalkan rencana untuk mengirim ratusan botol plastik yang diisi dengan beras, obat-obatan dan masker ke Korea Utara dengan melemparkannya ke laut dekat perbatasan.
Korut mulanya berencana mengirim pasukan militer ke zona demiliterisasi (DMZ). Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengecam Korsel sebagai musuh dann menyebut kekuatan militernya siap mengambil tindakan kapan saja.
"Dengan menggunakan kekuatan yang disahkan oleh pemimpin tertinggi, partai kami dan negara, saya memberi instruksi kepada lengan departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk melakukan tindakan tegas," kata Kim Yo Jong pekan lalu.
Baca Juga: Luhut Sebut Timah di Bangka Belitung Jadi Incaran Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina