Suara.com - Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil penelitian terkait dengan perekonomian rumah tangga selama Pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Hasil tersebut disampaikan dalam webinar bertajuk 'Kondisi Ekonomi Masa Covid-19 dan Respon Kebijakan Pemerintah', Kamis (25/6/2020).
Direktur Media SMRC Ade Armado mengatakan, dari hasil penelitian itu, sebanyak 71 persen masyarakat merasa ekonominya memburuk sebelum wabah melanda. Sedangkan, 19 persen masyarakat merasa tidak ada perubahan baik sebelum dan saat pandemi Virus Corona melanda.
“Mayoritas warga, 71 persen, merasa kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding sebelum ada wabah Covid-19. Sisanya, sekitar 19 persen merasa tidak ada perubahan, 9 persen merasa lebih baik dan 1 persen tidak menjawab,” papar Ade melalui aplikasi Zoom.
Ade menuturkan, mayoritas masyarakat mengalami penurunan pendapatan selama Pandemi Covid-19. Dari hasil survei tersebut, 76 persen responden memaparkan jika pendapatannya menurun.
“Mayoritas warga, 76 persen, mengaku pendapatan merosot setelah adanya wabah,” tambahnya.
Ade menjelaskan, sebanyak 46 persen masyarakat beranggapan jika perekonomiannya akan membaik jika pandemi Covid-19 berakhir. Sementara itu, sebanyak 45 persen masyarakat menilai perekonomiannya sama saja alias tidak ada perubahan --bahkan makin memburuk.
“Sekitar 46 persen warga menilai kondisi ekonomi rumah tangganya akan lebih baik setelah wabah Covid-19 berakhir, sementara yang menilai menjadi lebih buruk atau tidak ada perubahan 45 persen,” jelas Ade.
Perekonomian Nasional Memburuk Akibat Pandemi
Ade turut memaparkan ihwal perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19 yang kekinian masih berlangsung. Sebanyak 85 persen responden menilai, perekonomian nasional jauh lebih buruk bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Survei SMRC: Warga Menilai Bansos Virus Corona Tak Tepat Sasaran
“Mayoritas warga, 85 persen, menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu,” ungkapnya.
Krisis perekonomian ini, kata Ade, adalah yang terburuk sepanjang era reformasi berlangsung. Pasalnya, pandemi virus corona turut menghajar sistem kesehatan dan krisis ekonomi di berbagai negara.
“Sentimen negatif pada kondisi ekonomi nasional pada masa Covid-19 adalah tertinggi sejak awal reformasi,” kata Ade.
Dalam hal ini, sebanyak 34 persen masyarakat optimis jika kondisi ekonomi Indonesia akan mengalami perbaikan pada tahun depan. Sementara itu, 20 persen menilai tak ada perubahan dan 27,1 persen menilai lebih buruk.
“Sementara yang menilai tidak ada perubahan 20 persen dan lebih buruk atau jauh lebih buruk 27,1 persen."
Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan pada periode 18 hingga 20 Juni 2020. Dari total sebanyak 1.978 responden yang diwawancara melalui sambungan telepon. Margin of error (moe) dalam laporan ini sebesar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan sekira 95 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Kronologi Kepala BNPB Minta Maaf Usai Sebut Bencana Sumatera 'Mencekam di Medsos'
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara