Suara.com - World Animal Protection merilis video penyiksaan gajah saat mereka 'sekolah' agar pintar membuat pertunjukan apik untuk manusia. Menyadur Daily Mail pada Jumat (26/06/2020), gajah-gajah ini tertekan secara mental sejak kecil dan dipisah paksa dari ibu mereka.
Rekaman video menunjukkan gajah-gajah disiksa menggunakan kail logam yang digunakan untuk menusuk daerah sensitif dan rantai untuk menahannya. Praktik seperti ini sering digunakan dan tentu saja membuat gajah tertekan.
Dalam video lainnya terlihat 8 ekor gajah diikat dengan tali yang di terpasang di kayu untuk dipukul berulang kali. Gajah-gajah ini dilatih agar 'pintar berjalan' dengan ikatan yang menyiksa di sepanjang jalan raya yang sibuk.
Cuplikan lainnya memperlihatkan gajah kecil yang meratap kesakitan dalam belenggu rantai diantara pepohonan. Tak lama, gajah itu akhirnya jatuh tak kuat menahan perih.
Gajah lainnya dipaksa berdiri dengan dua kaki belakang sementara dua kaki depannya diikat. Seekor bayi gajah yang ketakutan dirantai ke tiang kayu sambil dipaksa memutar hoola hoop di belalainya.
Organisasi kesejahteraan hewan global menyerukan kepada wisatawan Australia untuk menghindari tempat wisata gajah yang menawarkan interaksi langsung seperti Thailand dan Bali ketika pariwisata menggeliat kembali setelah virus corona mereda.
"Pariwisata telah berhenti, tetapi akan dibangun kembali dan ini adalah kesempatan ideal untuk menciptakan masa depan yang bertanggung jawab dan tangguh untuk hewan liar," ujar Ben Pearson, Kepala Kampanye World Animal Protection New Zealand.
"Kami menyerukan industri perjalanan untuk merevisi kebijakan satwa liar mereka dan berhenti menawarkan pengalaman eksploitatif kepada pelanggan mereka," katanya.
"Menunggang gajah dan interaksi lainnya seperti pertunjukkan dan mandi berarti mendukung kekejaman terhadap binatang yang akut," lanjutnya.Sebuah laporan 2018 oleh World Animal Protection mendokumentasikan banyak tempat wisata di Bali yang menawarkan kegiatan menunggang gajah dan interaksi lainnya.
Baca Juga: Cegah COVID-19, Pasar Hewan Gamping Semprot Hewan dengan Antiseptik
World Animal Protection menawarkan solusi jangka panjang berkelanjutan atas kejadian ini. Mereka menyarankan pihak travel yang memiliki andil besar untuk menghindari tawaran paket wisata gajah dengan interaksi langsung.
Sebagai gantinya, pihak agen bisa menawarkan paket yang lebih ramah seperti mengamati gajah dalam habitat alami sehingga mendukung wisata yang ramah dan aman bagi gajah-gajah ini.
Pilihan ini dianggap paling ideal untuk masa depan gajah dan juga untuk pawang gajah yang biasanya berasal dari masyarakat setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Demi Stabilitas Pemerintahan, Bahlil Usulkan Pembentukan Koalisi Permanen: Jangan On Off
-
Minta Pilkada Lewat DPRD, Bahlil di Depan Prabowo-Puan: Usul Bahas RUU Politik Hingga Sentil MK
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Lampu Hijau DPR: Anggaran Bencana Sumatera Boleh Diutak-atik Tanpa Izin, Ini Syaratnya
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB