Suara.com - Tim data KawalCOVID19.id jalur pantai utara atau pantura yang menghubungkan Surabaya, Jawa Timur dan Semarang, Jawa Tengah berisiko lebih tinggi untuk penularan Virus Corona.
Kesimpulan tersebut disampaikan berdasarkan pengamatan data yang dilakukan antara 14 Juni hingga 28 Juni 2020. Lantaran itu, daerah-daerah sekitar wilayah pantura tersebut harus dimitigasi agar kurva epidemi bisa turun pada September 2020.
Kondisi terlihat dari merahnya peta jalur pantai utara antara Surabaya-Semarang, yang melewati Gresik, Tuban, Lasem, Rembang, kecuali Pati, Kudus dan Demak kemudian masuk Semarang.
"Demikian pula kabupaten-kabupaten yang bersebelahan dengan jalur pantura seperti Bojonegoro, Blora, Grobogan memiliki risiko yang lebih tinggi karena interaksi warga lokal dengan penduduk kabupaten sebelahnya," kata Koordinator data KawalCOVID19.id Ronald Bessie dalam keterangan pers, Senin (29/6/2020).
Tren penularan via pantura antara Surabaya-Semarang semakin jelas terlihat selama dua minggu terakhir. Di sisi lain, jalur pantura Semarang-Jakarta tidak menunjukkan kenaikan risiko walaupun merupakan bagian dari rute yang sama.
"Di Indeks Kewaspadaan, hal ini disebabkan karena kota-kota pantura antara Semarang-Jakarta memiliki Rasio Lacak-Isolasi dan rasio testing yang lebih baik daripada kota-kota di jalur Surabaya-Semarang,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia Harya S Dillon mengatakan, sebaran Indeks Kewaspadaan tersebut mengindikasikan bahwa risiko infeksi berkorelasi dengan simpul-simpul transportasi. Oleh karena itu, selain penegakan protokol kesehatan yang sudah diatur, karantina, testing dan pelacakan kontak tetap perlu dilakukan.
"Ingat, virusnya tidak pilih-pilih, semua bisa tertular dan menulari, tidak hanya penumpang pesawat atau bus, tapi juga pengguna mobil pribadi. Kalau kita tidak disiplin, virusnya akan terus menyebar," kata dia.
Terkait dengan tingginya tingkat kewaspadaan Covid-19 di jalur pantura Semarang-Surabaya, epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Bayu Satria Wiratama menyampaikan, pemerintah kota/kabupaten perlu menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada setiap pintu masuk kota/kabupaten. Terutama area peristirahatan, pom bensin, rumah makan, terminal bus dan stasiun kereta.
Baca Juga: Pernikahan Berujung Maut di Semarang karena KUA Memberi Kelonggaran
Protokol kesehatan ini meliputi pemisahan tempat makan/singgah bagi orang dari luar kota dengan warga setempat. Pemantauan ketat dengan pendataan identitas bagi orang-orang yang masuk ke daerah termasuk mereka yang transit. Kemudian menutup jalan tikus antar kota dan penyuluhan secara berkala di setiap lokasi yang merupakan pintu masuk daerah.
“Pendataan identitas orang yang masuk, termasuk transit, merupakan salah satu komponen terpenting dalam penanganan Covid-19 di daerah yang menjadi destinasi akhir maupun tempat transit pelaku perjalanan," kata Bayu.
Adanya catatan identitas yang rapi akan memudahkan pemerintah kota/kabupaten untuk melakukan pelacakan kontak (tracing) apabila ada kasus yang diduga berasal dari pelaku perjalanan.
Tentang Indeks Kewaspadaan
Indeks Kewaspadaan KawalCOVID19.id adalah sistem yang memberikan gambaran relatif tentang besarnya risiko penyebaran di level kota/kabupaten. Semakin tinggi skornya, semakin tinggi risikonya.
Hasil penilaian Indeks Kewaspadaan divisualisasikan dalam peta interaktif yang dimutakhirkan tiap hari, di mana semakin tinggi risiko penyebaran, warna kabupaten tersebut akan semakin tua.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Awas Macet! Ini Daftar 33 Titik Penutupan Jalan dan Rute Alternatif Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta
-
BNPT Temukan 21.199 Konten Radikal, Anak Jadi Sasaran Terorisme di Ruang Digital
-
Kementerian PU Terus Tangani Layanan Air Bersih bagi Masyarakat Aceh Tamiang Pascabencana
-
Kelakar Menkeu Purbaya Sentil BNPB di Rakor Aceh: Lu Pelit, Gua Kasih Duitnya!
-
Menkeu: Ada Rp1,51 Triliun Siap Pakai untuk Pemulihan Bencana, BNPB Segera Ajukan Sebelum Hangus!
-
KSAD Ungkap Perjuangan TNI Kerja 24 Jam di Aceh: Pakai Dana Swadaya, yang Penting Jalan Tersambung!
-
Malioboro Bakal Disterilkan, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Tugu Jogja saat Malam Pergantian Tahun
-
Menhub Pastikan Bandara dan Pelabuhan Aceh Aman, Tapi Jalur Kereta Api Rusak Parah Disapu Air
-
Menteri PU Percepat Pemulihan Aceh: Kerja 24 Jam, Program Padat Karya, hingga Pembangunan Bendungan
-
Meriah! Suara.com Bareng Accor Sambut Tahun Baru 2026 dengan Kompetisi Dekorasi Kue