Suara.com - Aktivis gerakan Kawal Covid, Ainun Najib, berpendapat para kepal daerah akan menanggung konsekuensi dari keputusan pemerintah yang tidak akan me-lockdown kota-kota terjadinya kassus Covid-19.
Pasca keputusan pemerintah pusat yang tak akan me-lockdown wilayah episentrum Covid-19 di Indonesia seperti Jakarta dan Bali dinilai akan menyebabkan penyebaran di wilayah-wilayah baru di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Soal Lockdown, Fadli Zon: Kalau Banyak Korban, Jokowi Harus Tanggung Jawab
"Para Bupati dan Wali Kota se-Indonesia harus bersiap. Karena Pemerintah Pusat sudah memutuskan tidak akan ada lockdown (Misalnya untuk Jakarta, Jabodetabek, Bali), maka wabah dari episentrum-episentrum itu akan tak terelakkan mencapai penjuru nusantara, masuk Kabupaten/Kota Anda," tulisnya melalui Twitter pada (22/3/2020).
Ainun memberikan perbandingan dengan menyebut bagaimana China melakukan lockdown terhadap Wuhan. Cara ini dinilai sebagai langkah yang signifikan dalam mengurangi angka kasus Covid-19.
"Belajar dari China, mereka langsung drastis melakukan lockdown. Kota Wuhan terlebih dahulu di-lockdown, supaya tak menyebar keluar. Beberapa hari kemudian, satu provinsnya sekalian (Hubei, Wuhan itu ibu kota provinsinya). Beberapa hari kemudian, kota-kota besar lain juga." sambungnya dalam sebuah utasan.
BACA JUGA: Jika Lockdown Diterapkan, 5 Profesi Ini yang Paling Merasakan Imbasnya
Ainun juga menyebutkan dengan melakukan lockdown secara bertahap terhadap kota-kota episentrum covid-19, China menjadi lebih mudah untuk mengirimkan tenaga medis.
"Sepanjang hari-hari setelah itu, kita lihat China jelas medan pertempurannya: Hubei dengan titik utamanya Wuhan. Tenaga medis dari seluruh penjuru China dikerahkan ke medan pertempuran utama. Kenapa? Karena kota asal mereka relatif aman, ada lockdown di titik-titik sumber wabah," tulisnya.
Baca Juga: Beredar Perawat Terusir karena Tangani Corona, Pemerintah: Apa Manusiawi?
Ia menyimpulkan bahwa langkah tersebut berhasil mengubah grafik pertumbuhan kasus Covid-19 di China.
"Dan seringkali kita lihat dalam minggu-minggu itu (Februari-Maret), bahkan pelaporan statistik pun memisahkan angka & grafik pertumbuhan antara: Hubei vs "The Rest of China". Beda. Analoginya: harusnya di Indonesia kita bisa bilang 'Jabodetabek, Bali dan The Rest of Indonesia'" tambahnya.
Namun, Ainun mengaku ia tetap menghormati keputusan Presiden Jokowi yang enggan me-lockdown wilayah yang menjadi episentrum Covid-19.
BACA JUGA: Corona Menyerang Italia sampai Lockdown, Warga: Awalnya Kami Meremehkan
Hanya saja, Ia mengingatkan bahwa konsekuensi dari keputusan ini akan ditanggung pemerintah daerah yang harus bersiap jika terjadi penyebaran kasus corona di wilayahnya.
"Namun Indonesia akan berbeda. Kita hormati keputusan Presiden @jokowi yang menyatakan tidak akan ada lockdown. Bahkan terkesan memveto/menstop beberapa Kepala Daerah yang mempertimbangkan itu. Konsekuensinya: Kab/Kota se-Indonesia harus bersiap masing-masing. Waspadalah," pungkas Ainun.
Berita Terkait
-
Haris Azhar Murka soal Rapid Test DPR: Dulu Anggap Enteng, Sungguh Sakit!
-
Beredar Perawat Terusir karena Tangani Corona, Pemerintah: Apa Manusiawi?
-
Bandel Tetap Gelar Latihan, Skuat Wolfsburg Terapkan Social Distancing
-
Gubernur Anies Terima Bantuan 100.000 Alat Tes Corona dan 50.000 Masker
-
Pengemudi Ojek Online Harapkan Corona Cepat Berlalu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk
-
Adu Pendidikan Raffi Ahmad, Taufik Hidayat dan Putri Komarudin: Calon Menpora?
-
Tragis! Pelajar Kritis Disambit Helm Polisi, Bripda Abi Kurniawan Pasrah Kena Hukuman Ini
-
Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA
-
Komisi III DPR Siap Bahas RUU Perampasan Aset, Dorong Percepatan Harapan Prabowo
-
Video Massa Demo Diduga Geruduk Rumah Presiden Nepal, Foto Wajahnya Langsung Dilempar ke Lantai
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya