Suara.com - Pengacara Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis menilai bahwa hasil visum et repertum mata tidak tepat dijadikan rujukan untuk menyatakan kerusakan mata Novel Baswedan akibat siraman air keras cairan asam sulfat H2SO4. Sebab, pengacara dua anggota Brimob Polri itu berdalih bahwa hasil visum tersebut baru dibuat 13 hari setelah peristiwa penyiraman pada 11 April 2017.
Pengacara dari Divisi Hukum Polri itu menjelaskan bawah luka berat yang dipersyaratkan dalam tindak pidana penganiayaan berat adalah akibat langsung dari saat perbuatan penganiayaan dilakukan. Melainkan, bukan akibat lanjutan yang dapat timbul atau terjadi karena faktor lain, seperti kesalahan atau penanganan yang tidak benar.
"Penggunaan visum et repertum sebagai rujukan untuk menyatakan kerusakan mata saksi korban (Novel Baswedan) sebagai akibat perbuatan penyiraman sebenarnya tidak tepat, karena sebagaimana yang telah kami sampaikan visum et repertum dibuat belakangan," kata pengacara Rahmat Kadir dan Ronny Bugis dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (29/6/2020).
Lebih lanjut, mereka berdalih bahwa sesaat peristiwa penyiraman air keras itu terjadi pada 11 April 2017, dokter yang menangani mata Novel Baswedan sejatinya telah melakukan penanganan yang benar. Sehingga, dia menyebut bahwa kadar PH mata Novel Baswedan telah telah normal dan raya rusak yang ditimbulkan oleh asam sulfat telah berkahir.
Kendati begitu, pengacara Rahmat Kadir dan Ronny Bugis menuding Novel Baswedan ketika itu justru tidak mempercayai dokter dari Rumah Sakit Mitra Keluarga yang merawatnya dan meminta untuk dirujuk ke rumah sakit lain.
Sehingga, mereka menilai bahwa kerusakan mata Novel Baswedan tidak dapat dipertanggungjawabkan sebagai akibat dari penyiraman air keras yang dilakukan terdakwa Rahmat Kadir dan Ronny Bugis. Mereka justru menilai bahwa kerusakan mata Novel Baswedan akibat penanganan medis yang tidak benar.
"Kerusakan pada mata saksi korban tidaklah dapat dipertanggungjawabkan kepada terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dan atau saksi Ronny Bugis karena bukan sebagai akibat langsung dari perbuatan penyiraman yang dilakukan oleh terdakwa," tandasnya.
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya