Suara.com - M. Irvan (44) warga Kelurahan Selat Barat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tega menusuk H. Bahrudin alias H. Udin dikarenakan persoalan utang.
Insiden pembunuhan terjadi pada, Senin (29/6/2020) malam, sekitar pukul 22.00 WITA di Jalan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Usai membunuh korban, Irvan pun kabur dan sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Pelarian Irvan berakhir pada, Rabu (1/7/2020) dini hari sekitar pukul 04.00 WITA.
Tim Gabungan dari Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Utara, Unit Jatanras Sat Reskrim Polresta Banjarmasin, dan Unit Resmob Polda Kalsel berhasil meringkusnya di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Saat itu, pelaku pembunuhan ini hendak kabur ke Surabaya, Jawa Timur, dengan menggunakan tranportasi laut.
"Akhirnya pelaku berhasil kami ringkus setelah buron selama dua hari usai melakukan pembunuhan terhadap korban," ucap Kapolsek Banjarmasin Utara AKP Gita Suhandi SIK di Banjarmasin, Rabu (1/7/2020), dikutip dari Antara.
Usai tertangkap, pelaku langsung digiring ke Polsek Banjarmasin Utara guna dilakukan pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut.
Dari hasil penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit pistol jenis Air Softgun dan satu bilah pisau belati.
Berdasarkan pengakuan tersangka, dirinya tega membunuh H. Udin, warga Kayu Tangi Ujung, dikarena kesal karena utang sebesar Rp 7,5 juta belum juga dibayar.
Baca Juga: Sidik Murka Lihat Chat Pria di HP, Pacar Dicekik hingga Dibuang ke Empang
Pelaku sudah beberapa kali menagih utang tersebut. Namun korban belum juga membayarnya.
Bahkan, kata pelaku, korban pernah mengajaknya berkelahi dan tidak pernah menunjukkan itikad baik saat ditagih utang.
"Utang yang saya tagih kepada korban itu merupakan duit sewa truk," ujarnya yang menikam tubuh korban sebanyak tujuh kali hingga akhirnya H. Udin tewas.
Pelaku pembunuhan M. Irvan telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan, dengan ancaman hukuman 7 tahun kurungan penjara.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Polisi Pastikan Pengeroyokan Matel Hingga Tewas di Kalibata Pakai Tangan Kosong, Kok Bisa?
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting