Suara.com - Protes atas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terus berlanjut. Kali ini, para orang tua murid memajang karangan bunga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/7/2020) sebagai bentuk protes.
Pantauan Suara.com, sejumlah karangan bunga dijejerkan di depan pagar pintu masuk kantor Anies ini. Tiap karangan memiliki pesan atau kalimat protes yang berbeda-beda.
Misalnya kalimat sindiran berupa ucapan terima kasih kepada Gubernur Anies Baswedan dan Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana yang telah menutup kesempatan bagi siswa cerdas karena PPDB menggunakan seleksi usia.
"Terima kasih pak Gubernur dan ibu Disdik anda sudah menghilangkan generasi yang cerdas dengan kebijakan anda yang bodoh," tulis salah satu karangan bunga yang dikutip Suara.com.
Ada juga pernyataan RIP (Rest In Peace) Pendidikan Indonesia yang menyatakan berasal dari anak-anak lulusan 2020 yang kecewa dengan PPDB 2020.
Karangan bunga lainnya meminta agar Anies bertanggungjawab dengan gagalnya anak-anak di sistem PPDB. "Segera ulangi PPDB 2020."
Salah satu orang tua murid bernama Agung Wibowo Hadi yang berada di lokasi mengatakan aksi ini merupakan bentuk duka cita kepada anak-anak orang tua murid yang gagal. Ia mengaku sudah beberapa kali unjuk rasa namun belum ada tanggapan dari Gubernur Anies.
"Kita memberikan karangan bunga ini untuk turut berduka cita anak angkatan 2020," ujar Agung di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/7/2020).
Jika setelah aksi ini Anies tetap juga tidak menggubris, ia mengaku pihaknya akan terus melakukan protes. Bahkan ia ingin mengadu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca Juga: Reklamasi Ancol Disebut Hanya Untungkan Pengelola, Warga Malah Buntung!
"Yang bisa mengubah ini pak Gubernur memiliki hati nurani yang berpihak ke masyarakat yang lainnya ya orang tua yang anak belum diterima pak Anies harus memberikan pernyataan sikap," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Suasana di Monas Jelang Reuni Akbar 212
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL