Suara.com - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menepis dugaan Indonesia tidak mengikuti anjuran WHO untuk memasukkan kasus kematian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dalam total kematian akibat Pandemi Corona Covid-19.
Dewi Nur Aisyah mengatakan data kematian ODP dan PDP bukan data probable seperti yang diamanatkan oleh WHO sehingga angka kematian yang dihitung oleh pemerintah adalah jumlah kematian pasien yang sudah terkonfirmasi Covid-19.
"Secara definisi kita tidak berbeda dengan WHO, definisi kematian karena covid adalah memang untuk mereka yang probable atau confirm, confirm sudah pasti yang positif dari surveilens dan laboratorium," kata Dewi dari BNPB, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Menurut Dewi, definisi kematian karena Covid-19 yang diatur WHO, kasus kematian karena corona adalah mereka yang meninggal karena positif atau pasien yang sudah dites tapi hasilnya inkonklusif.
"Probable itu definisi berdasarkan WHO itu bukan ODP, PDP, karena mereka adalah suspect. Sedangkan definisi probable itu adalah mereka yang sudah diperiksa untuk Covid tapi hasilnya inkonklusif, tinggal nunggu atau sudah keluar tapi hasilnya inkonklusif tidak bisa ketahuan hasil pemeriksaannya apa," jelasnya.
Dewi menyebut pihaknya sebenarnya memiliki data kasus probable ini, namun hingga saat ini Kementerian Kesehatan belum merestui Gugus Tugas untuk menyampaikannya ke publik.
"Menurut saya kalau dibuka atau tidak mungkin kita bisa request ke Kementerian Kesehatan, kita kalau mengeluarkan data kita punya koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesehatan punya data berapa banyak orang yang probable," tutupnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini kematian karena corona secara nasional di Indonesia mencapai 3.309 kasus, beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah telah menampilkan kematian PDP dan ODP yang angkanya bisa mencapai ribuan.
LaporCovid-19 bahkan melaporkan sudah ada sebanyak 10.261 orang meninggal dunia berdasarkan data ODP PDP meninggal dunia, laporan pemakaman jenazah dengan protap Covid-19, jumlah kematian positif Covid-19, dan jumlah kematian terduga Covid-19 per 3 Juli 2020.
Baca Juga: Geger Peti Mati Tergeletak di Pinggir Jalan, Diduga Korban Virus Corona
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif