Suara.com - Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bisa menjadi Menteri Ketahanan Panganan. Hal itu ia ungkapkan dalam kanal YouTube-nya @Refly Harun, Senin (13/7/2020).
Ia memulai sesi acaranya dengan membacakan berita saat Menhan Prabowo diutus oleh Presiden Jokowi ke Kalimantan Tengah untuk mengecek kondisi lumbung pangan nasional.
Refly merasa tertarik untuk mengulik penugasan tersebut. Pasalnya, Prabowo ditugaskan untuk menangani persoalan yang bukan dalam koridor tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.
"Ini menarik. Cross bidang dia. Presiden memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk juga bekerja dalam hal penyediaan lumbung pangan nasional ini. Demikian juga Menteri PUPR Basuki Hadimulyono dan yang agak kontroversial adalah Menteri Pertahanan," katanya.
Ia merasa tertarik untuk membedah hal tersebut lantaran tugas Menhan Prabowo yang semula berkutat pada senjata, persoalan geopolitik, hingga masalah alutsista berubah menjadi urusan pangan.
"Apa urusannya Menteri Pertahanan dengan makanan? Dengan pangan? Ya tentu kalau kita kaitkan, semua ada kaitannya tapi kan jauh sekali. Ini urusan senjata, urusan strategi pertahanan, bagaimana mempercanggih alutsista, lalu geopolitik internasional, regional tapi tiba-tiba suruh ngurusin padi," ujarnya sembari terkekeh.
Namun, di mata Refly, hal tersebut justru masuk akal lantaran Prabowo sejak mencalonkan diri sebagai presiden pun selalu menyinggung soal ketahanan pangan dan energi.
"Kalau kita lihat concern ya, passion, itu kan terlihat Prabowo memang selalu ngomong mengenai ketahanan pangan dan energi," katanya.
Apalagi, menurut Refly, Prabowo memiliki latar belakang yang kuat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Refly menduga, inilah alasan mengapa Jokowi memilih untuk menyerahkan urusan pangan kepada Menhan.
Selain itu, dari sisi hukum tata negara, hal ini juga tidak menyalahi aturan karena presiden memiliki wewenang untuk menugaskan menteri-menterinya sekalipun untuk mengurusi bidang lain.
Baca Juga: Prabowo Pamer Kendaraan Tempur PT Pindad, Namanya Jadi Sorotan Warganet
"Saya mengatakan tidak ada masalah juga [dari sisi hukum tata negara]. Kenapa begitu? Karena dalam sistem pemerintah presidensial, presiden adalah primus interpars. Menteri-menteri itu tidak memiliki kekuasaan yang independen," jelasnya.
Penugasan Prabowo untuk mengeceng lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah sempat mengundang kontroversial. Pasalnya, hal tersebut menyeruak di saat kabinet Jokowi sedang dalam isu reshuffle. Tak hanya itu, publik juga mempertanyakan kapasitas Prabowo mengingat ia memegang jabatan sebagai Menteri Pertahanan.
Berita Terkait
-
Neno Warisman soal Doa yang Dinilai Ancam Tuhan, Refly: Kok Terkait Anies?
-
Sering Turun ke Jalan, Neno Warisman Ngaku Bukan Pendemo Asli
-
Blak-blakan Neno Warisman: Kenapa Sih Aku Dibilang Radikal?
-
Secapa TNI AD Jadi Klaster Baru Corona, Prabowo Minta TNI Gelar Tes Swab
-
Menhan Prabowo Ikut Urus Lumbung Pangan, Gerindra: Sah, Tak Langgar UU
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!