Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo memastikan jika Pandemi Covid-19 merupakan realitas dan bukan rekayasa. Pernyataan tersebut ditegaskannya sebagai jawaban dari atas munculnya berbagai teori-teori konspirasi menyoal Virus Corona.
Doni mengatakan, alasan Covid-19 bukan merupakan konspirasi berdasarkan kepada jumlah kasus positif yang hingga kini jumlahnya kian merangkak di seluruh dunia. Terhitung, lanjut dia, sejauh ini ada 12 juta penduduk dunia yang terpapar Covid-19 dengan jumlah kematian mencapai 550 ribu orang lebih.
"Yang umumnya terkonsentrasi di tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Brazil dan India dan sebagian lagi yang terbesar adalah kawasan Eropa. Kondisi ini adalah bukti nyata bahwa Covid-19 bukanlah rekayasa atau konspirasi," kata Doni dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Senin (13/7/2020).
Doni kemudian berbicara mengenai bahaya dari Covid-19, terutama bagi kelompok lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta yang memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap penularan Covid-19.
"Covid-19 ibarat malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan, seperti kelompok usia lanjut dan kelompok yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seperti hipertensi, diabetes jantung ginjal TBC, asma dan lain sebagainya," kata Doni.
"Ini mungkin menjawab penjelasan dari bapak pimpinan masih banyaknya pihak-pihak yang belum percaya bahwa Covid ini nyata dan kita lihat angkanya sudah melampaui setengah juta jiwa," kata Doni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga