Suara.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta belum merampungkan skema untuk subsidi siswa tak mampu bersekolah di sekolah swasta. Akibatnya, Disdik terpaksa mengutang kepada sekolah swasta.
Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Imam Parikesit mengatakan pihaknya memang berencana menampung para siswa tidak mampu yang tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Namun sekolah-sekolah swasta disebutnya tak bisa menggratiskan para murid itu.
Karena itu ia berbicara dengan Kepala Disdik DKI Nahdiana mengenai hal ini. Namun Nahdiana meminta agar para siswa harus bisa bersekolah dulu dan pembayaran uang pangkal harus ditalangi oleh swasta.
"Bu Nahdiana waktu rapat terakhir dengan kami 'pak Imam, tolong ngutang dulu deh uang pangkalnya'. Belum (ada solusi)," ujar Imam saat dikonfirmasi, Rabu (15/7/2020).
Imam menjelaskan, setidaknya ada tiga kebutuhan biaya dari pihak swasta. Yakni uang pangkal, operasional, dan honor guru. Ia menyebut yang Disdik harus berhutang untuk uang pangkal saja karena dua lainnya sudah ada solusi.
"(Operasional) bayar pakai KJP. Gaji guru gimana? Kan ada hibah dari DKI ke guru swasta Rp500 ribu per bulan, ada. Dari uang BOS kan bisa 50 persen buat gaji guru," jelasnya.
Dia menambahkan, Disdik DKI saat ini tengah mendata siapa saja siswa yang butuh bantuan untuk sekolah di swasta. Namun ia meminta sambil pihaknya memasukan siswa ke sekolah, dalam waktu enam bulan solusi utang uang pangkal ini sudah ditemukan.
"Disdik yang akan cari solusi dan beliau bilang ke saya 'minta waktu 6 bulan ya pak Imam'. biar ditalangi uang pangkalnya dulu," pungkasnya.
Baca Juga: PPDB DKI Dinilai Maladministrasi, Ombudsman Minta Anies Turun Tangan
Tag
Berita Terkait
-
Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Makin Luas! Siap-Siap 258 Sekolah Masuk Program di 2026
-
Jalur Mutasi SPMB Rawan 'Titipan', DPRD DKI: Saya Ingin Keterangan Pindah Tugas Disertakan KK
-
Geledah Kantor Dinas Kebudayaan Jakarta, Kejati Sita Laptop, Ponsel, dan Uang Tunai
-
Kuota Pendaftaran PPPK dan KKI Terbatas, Bagaimana Nasib Empat Ribu Guru Honorer di Jakarta?
-
Tak Masuk Sekolah Negeri Bisa Daftar ke Swasta, Pemprov DKI Siapkan 8.426 Kuota PPDB Bersama
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun