Suara.com - Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota. Sebab, situasi di Jakarta sekarang ini disebutnya belum layak untuk mencabut PSBB.
Pengamat Epidemiologi FKM UI Pandu Riono mengatakan tak hanya di Jakarta, daerah lain di Indonesia disebutnya belum masuk kondisi normal. Virus corona Covid-19 masih menyebar sampai sekarang.
Bahkan di Jakarta, angka penularan corona setiap harinya juga masih tinggi hingga memecah rekor tiga kali dalam satu pekan terakhir. Karena itu ia meminta PSBB diperpanjang namun dengan memberlakukan masa transisi seperti sekarang.
"Orang belum normal, Indonesia belum normal. Jakarta apalagi, kasusnya makin tinggi. Harusnya PSBB transisi tetap dipertahakan," ujar Pandu saat dikonfirmasi, Kamis (16/7/2020).
Pandu menyarankan agar Pemprov tetap memberlakukan pelonggaran seperti sekarang. Namun ketentuan pembatasan bagi kegiatan tempat tertutup tetap dibatasi.
"Tempat karaoke, diskotek, bioskop, resepsi pernikahan, konser, dangdutan, jangan diizinkan dulu. Harus diyakinkan betul tempat yang sudah yang diizinkan," jelasnya.
Bagi kegiatan yang diizinkan, ia meminta agar diawasi penerapan protokol kesehatannya. Tujuannya agar menjamin tidak terjadi penularan corona meski menjalankan aktifitas.
"Takutnya begitu dibuka, tiba-tiba ada kluster, orang jadi enggak mau lagi ke situ. Itu malah bikin mereka rugi," pungkasnya.
Diketahui, Gubernur Anies Baswedan telah memperpanjang PSBB masa transisi pada 3 sampai 16 Juli. Dengan demikian, PSBB transisi seharusnya berakhir hari ini, Kamis (16/7/2020).
Baca Juga: Usai Surat Jalan, Kini Skandal Surat Covid-19 Buronan Djoko Tjandra Beredar
Namun Anies belum kunjung memberitahu kelanjutan PSBB akan diperpanjang atau tidak. Sementara banyak pihak yang meminta Anies mengembalikan PSBB dengan aturan seperti sebelum masa transisi
Artinya tidak dilakukan pelonggaran, berbagai kegiatan ditutup kembali dan masyarakat tidak diperkenankan keluar rumah jika tidak penting. Sebab angka penularan corona akhir-akhir ini meningkat cukup tajam.
Berita Terkait
-
Update 16 Juli: Ada 312 Warga Jakarta Positif Virus Corona Dalam Sehari
-
Kasus Corona Tembus 81.668, Posisi Indonesia Satu Strip di Bawah China
-
Puan Minta Anggota DPR Bantu Pulihkan Ekonomi Masyarakat Terdampak Covid-19
-
Ilmuwan Temukan Perangkat untuk Ukur Risiko Orang Terinfeksi Virus Corona
-
Melejit 1.574 Pasien, Positif Corona RI 16 Juli Jadi 81.668 Orang
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram