Suara.com - Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengomentari isu soal tawaran jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Achmad Purnomo sebagai timbal balik karena putranya, Gibran Rakabuming Raka mendapat rekomendasi PDIP di Pilwakot Solo 2020.
Jansen mendesak agar isu tersebut diklarifikasi segera karena sudah menyebar luas. Hal ini disampaikannya melalui cuitan di Twitter pada Sabtu (18/7/2020).
"Baiknya ini segera diklarifikasi jika tidak benar. Karena berita ini sudah kemana-mana," tulis Jansen, dikutip Suara.com, Minggu (19/7/2020).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini juga merasa apabila isu tersebut benar terjadi maka sikap pihak Jokowi sangat vulgar dalam Pilkada Solo 2020.
"Vulgar sekali. Udah mirip seperti 'uang mundur' di proyek aja ini namanya. Memakai istana lagi sebagai lokasinya," kata Jansen.
Ia pun khawatir kejadian serupa juga terjadi di kampung halamanannya di Medan. Sebab, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga dikabarkan ikut dalam ajang Pilkada Kota Medan 2020.
"Apa pilkada Medan kampung saya juga begini? Kita lihat aja," ujar Jansen.
Dalam cuitannya yang lain, Jansen menyarankan Gibran untuk tidak perlu memakai kekuasaan ayahnya sebagai Presiden untuk memperoleh simpati publik.
"Mau maju ya silahkan aja. Tapi, tak usahlah rasanya istana dipakai jadi 'posko pemenangan' pilkada," tulis Jansen.
Baca Juga: Gibran Jadi Cawalkot Solo, Refly Harun: Langkah Jokowi Bangun Klan Politik
Ia menambahkan, "Karena pendopo Gubernur akan ikutan, pendopo Bupati dll. Karena contoh itu mengalir dari atas. Salam."
Untuk diketahui, Ahmad Purnomo telah menepis kabar bahwa dirinya mendapat tawaran jabatan dari Presiden Joko Widodo.
"Tawaran jabatan dari Presiden Jokowi itu tidak benar. Sebenarnya, waktu itu ada wartawan yang tanya kalau ditawari pekerjaan seperti apa, pak? Terbalik itu, yang nawari bukan presiden namun wartawan yang ngomong begitu," jelasnya kepada SuaraJawatengah.id, Sabtu (18/7/2020).
Meski begitu, Purnomo tak memungkiri jika pertemuannya dengan Jokowi pada Jumat (17/7/2020) membicarakan soal terpilihnya Gibran yang maju di Pilwakot2020.
"Saya mendapatkan undangan dari istana melalui telepon pada hari Kamis (16/7/2020) pukul 13.30 WIB. Rencananya Presiden Jokowi akan menelepon saya, namun tidak jadi," ucapnya.
Selain pemberitahuan soal rekomendasi yang maju di Pilwali Solo 2020, Presiden Jokowi juga berpesan agar dirinya bersedia untuk membantu memberikan saran kepada Gibran untuk membangun Kota Solo agar lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Siapa Charlie Kirk: Loyalis Donald Trump yang Tewas Ditembak saat Acara Kampus
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat