Suara.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Kementerian Kesehatan, Fidiansjah mengungkapkan bahwa 73 persen anak Indonesia mengalami kekerasan saat berada di rumah selama masa pandemi virus Corona Covid-19.
Fidiansjah merinci 73 persen itu terbagi menjadi dua bentuk kekerasan, yakni 11 persen kekerasan fisik dan 62 kekerasan verbal dari 79,5 juta anak atau 30,1 persen penduduk indonesia.
"11 persen anak mengalami kekerasan fisik karena proses belajar mengajar yang tidak lazim dan 62 persen anak mengalami kekerasan verbal, jadi ini menggambarkan betapa tinggi persoalan kesehatan jiwa pada anak remaja kalau tidak tidak diantisipasi dengan cepat," kata Fidiansjah dalam diskusi dari BNPB, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Selain itu, masih ada anak-anak yang kesulitan belajar dari rumah karena tidak memiliki akses internet atau sarana belajar online yang baik.
"Selama proses belajar masa PSBB ini hanya 68 persen yang punya akses terhadap jaringan, berarti 31 persen tidak mendapatkan sarana tersebut," jelasnya.
Fidiansjah menegaskan, meski 68 persen sudah memiliki sarana belajar online, mereka masih mengalami masalah seperti jam belajar yang tak terkontrol hingga sulit memahami instruksi guru.
"Dia harus mengalami proses belajar sendiri, dan itu menimbulkan suatu dampak 37 persen anak tidak bisa mengetahui waktu belajar, karena tadinya rutin belajar lalu dia harus belajar mandiri. 30 persen anak kesulitan mengalami kesulitan pelajaran, 21 persen anak tidak memahami instruksi guru," kata dia.
Dampak psikososial lainnya dari pandemi Corona terhadap anak antara lain, 47 persen bosan tinggal di rumah, 35 persen anak khawatir ketinggalan pelajaran, 34 persen anak takut terkena Covid-19, 20 persen merindukan bertemu teman-teman, 15 persen merasa tidak aman, dan 10 persen anak khawatir tentang penghasilan orang tua.
Bahkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat per 19 Juli 2020 ada 7.008 kasus (8,1 persen) anak Indonesia sudah terinfeksi Covid-19, 8,6 persen dirawat, 8,3 persen sembuh, 1,6 persen di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Siswa Tak Punya HP dan Keluhan Ortu Bayar Internet Bikin Guru Pusing
Berita Terkait
-
Cinta Ditolak, Bocah SD Pukuli Adik Cewek Incarannya hingga Gegar Otak
-
Tragedi di Cilacap: Balita Tewas di Tangan Ibu Kandung dan Pasangannya, Terancam Hukuman Mati
-
Fakta Miris: Kekerasan Terhadap Anak dengan Disabilitas Lebih Banyak Terjadi di Ruang Publik
-
Indonesia Peringkat 3 Asia Kasus Kekerasan Seksual Anak di Dunia Maya
-
6 Kekejian Guru Ngaji 4 Bocah Dirantai di Boyolali: Dibiarkan Kelaparan, Dijadikan Budak
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?