Suara.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri akan melanjutkan pemeriksaan terhadap tersangka kasus pembobolan kas Bank BNI lewat Letter of Credit (L/C) fiktif, Maria Pauline Lumowa, pada Jumat (24/7/2020) besok.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan untuk melanjutkan pemeriksaan sebelumnya yang telah digelar pada Selasa (21/7). Sebab, pada pemeriksaan tersebut, tersangka Maria Pauline sempat mengeluh sakit kepala sehingga dihentikan.
"Pemeriksaan dihentikan karena pusing/ sakit kepala, dan akan dilanjutkan besok hari Jumat pagi pukul 10.00 WIB," kata Awi saat dikonfirmasi, Kamis (23/7/2020).
Menurut Awi, bahwa pada pemeriksaan sebelumnya, tersangka Maria Pauline didampingi langsung oleh pengacaranya, yakin Alexander Wenas yang ditunjuk langsung oleh Kedutaan Besar Belanda. Selama pemeriksaan berlangsung, Awi menyampaikan jika Maria Pauline pun bersikap kooperatif kepada penyidik.
"Selama pemeriksaan berlangsung, tersangka MPL (Maria Pauline Lumowa) kooperatif," ungkap Awi.
Sebelumnya, penyidik Ditipideksus Bareskrim Polri telah memeriksa tersangka Maria Pauline selama delapan jam lebih. Dalam pemeriksaan yang berlangsung sejak pukul 10.30 hingga 19.00 WIB, penyidik menanyakan 27 poin kepada Maria Pauline.
"Dari 27 pertanyaan itu intinya yang ditanyakan adalah berkaitan dengan identitas dan riwayat keluarga itu pasti secara formilnya," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat jumpa pers di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Berita Terkait
-
Diperiksa 8 Jam Lebih, Maria Pauline Dicecar Polisi soal Ini
-
Diperiksa Bareskrim, Maria Pauline Didampingi Advokat dari Kedubes Belanda
-
BP2MI Polisikan 2 Perusahaan Ilegal Penyalur Calon Pekerja Migran
-
Dicopot dari Lurah karena Bantu Djoko Tjandra, Kasus Asep Ditangani Polisi
-
Bareskrim Polri Ajukan Penambahan Masa Penahanan Maria Pauline ke Kejati
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis