Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Dany Amrul Ichdan memrediksi Pemerintah Indonesia harus menyiapkan dana sekitar hingga Rp 30 triliun untuk pembelian Vaksin Covid-19 dari luar negeri.
Dany memaparkan prediksi anggaran tersebut harus disiapkan Indonesia, jika satu dosis vaksin dihargai 5 Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 73.013 (kurs 26 Juli 2020).
"Kalau umpamanya 5 dolar itu harganya dan dijual kurang lebih dengan harga yang sama, berarti negara harus mengalokasikan kurang lebih sekitar Rp 25 triliun sampai Rp 30 triliun lah, harus disiapkan, negara harus mengalokasikan itu," kata Dany dalam diskusi virtual, Minggu (26/7/2020).
Dana Rp 25-30 triliun itu harus disiapkan Indonesia untuk mendapatkan setidaknya 175 juta vaksin untuk rakyat, dihitung berdasarkan reproduction number (R0) atau angka pertambahan kasus Covid-19 tanpa adanya intervensi atau secara alami yang mencapai angka 2 hingga 3.
Jika kasus Covid-19 dinyatakan R0 sekitar 2,5, artinya secara alami tanpa intervensi 1 orang yang positif Covid-19 akan menularkan 2-3 orang. Atau, bisa juga dimaknai muncul 2-3 kasus baru secara rata-rata.
"Kalau indikator-indikator Covid kita R0-nya itu kan katakanlah di 2 atau 3 berarti kita itu kurang lebih perlu 174 atau 175 juta vaksin, kalau dikalikan dua (dosis) itu ada 350 juta vaksin yang kita perlukan," ucap Dany.
Dony menyebut perkiraan dana ini sudah dianggarkan pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 2/2020 tentang Penetapan Perppu Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Keuangan untuk Penanganan Covid-19.
Untuk diketahui, Vaksin Virus corona Covid-19 dari perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac Biotech, tiba di Indonesia pada Minggu (19/7/2020) lalu yang diterima oleh BUMN Bio Farma.
Vaksin ini nanti akan diuji klinis kerjasama antara Unpad dan Biofarma, di enam lokasi di Kota Bandung, yakni di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Balai Kesehatan Unpad dan empat puskesmas.
Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Kembangkan Vaksin Lokal Ketimbang Impor Dari China
Berdasarkan hitungan statistik yang dilakukan Bio Farma, dibutuhkan sebanyak 1.620 relawan yang berusia antara 18 hingga 59 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan