Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan membeberkan alasan Jakarta kembali memecahkan rekor pasien corona Covid-19 terbanyak dalam 24 jam terakhir. Anies mengatakan alasan pertama adalah program active case finding atau pencarian orang yang terpapar corona secara aktif.
Melalui cara ini, tim medis bisa menemukan pasien yang tidak menyadari dirinya sudah tertular virus asal China itu.
Pasalnya sekarang ini pasien corona tidak memiliki gejala. Karena itu mereka merasa sehat padahal sudah tertular.
"Kenapa di Jakarta itu jumlahnya tinggi? Saya ingin sampaikan kepada semuanya di sini. Karena Jakarta mengambil strategi mencari orang-orang yang terpapar lalu diisolasi, lalu diputus mata rantainya," ujar Anies dalam diskusi webinar, Rabu (29/7/2020).
Kapasitas tes di Jakarta sudah cukup tinggi, bahkan melampaui standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Untuk pekan ini saja, Anies mengatakan sudah ada 43 ribu orang yang dites.
"Jadi minimalnya 10 ribu, tapi kami mengerjakannya 40 ribu dan yang ditemukan positif ada 6,3 persen," kata Anies.
Mantan Mendikbud ini menyebut jika 6,3 persen itu tidak ketahuan, maka potensi penularan akan lebih banyak lagi.
Karena itu, dengan semakin banyaknya temuan, maka tindakan isolasi untuk mencegah penularan bisa diambil lebih cepat.
"Bayangkan kalau seseorang terpapar COVID-19 tapi dia tidak tahu bahwa terpapar COVID-19, maka dia menularkan kepada suami/istrinya, pada anaknya, pada teman kerjanya, pada orang tuanya," tuturnya.
Baca Juga: Mojokerto Zona Merah, Wali Kota Jumpa Pers Beberkan pasien COVID Sembuh
Ia juga menyebut angka yang tinggi ini perlu disyukuri. Sebab, cara untuk menekan penularan pandemi adalah dengan secepat mungkin mengidentifikasi orang-orang yang terpapar.
"Saya selalu sampaikan kalau ada angka positif itu harus kita syukuri ketahuan. Banyak dari kita yang menganggap kalau positif berarti masalah. Sedunia masih ada wabah. Pilihannya adalah mau ditemukan atau tidak," pungkasnya.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan jumlah pasien positif virus corona covid-19 di Indonesia telah mencapai 104.432 orang.
Data ini setelah bertambah 2.381 kasus baru pada Rabu (29/7/2020) per pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan catatan Satgas Covid-19, di Provinsi DKI Jakarta menjadi yang tertinggi hari ini dengan penambahan kasus positif sebanyak 577 orang, 247 sembuh, dan 14 orang meninggal dunia.
Angka 577 tersebut menjadi rekor baru penambahan kasus positif di DKI Jakarta yang mengalahkan rekor sebelumnya 501 kasus dalam satu hari pada 27 Juli 2020.
Berita Terkait
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Soleh Solihun Mendadak Layangkan Kritik Terbuka ke Pramono Anung, Ada Apa?
-
Kebijakan Indra Sjafri Bikin Persija Bingung: Souza Belum Tahu Nasib Dony dan Rayhan
-
Kalahkan Persik Kediri, Mauricio Souza: Kami Lebih Baik dari Lawan Sepanjang Pertandingan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional