Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah resmi memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Sebelum diperpanjang, dalam dua pekan terakhir disebut Anies tidak ada perkembangan dalam pengendalian wabah virus Covid-19.
Anies mengatakan pihaknya memantau beberapa indikator sebelum memperpanjang PSBB transisi.
Mulai dari tingkat positif dibandingkan tes atau positivity rate, kecepatan penularan atau RT, dan jumlah yang sudah terpapar.
"Data-data menunjukkan bahwa ada kenaikan penyebaran kasus di Jakarta dan kondisi belum mengalami perbaikan. Dari dua minggu yang lalu sampai dengan sekarang, bisa dibilang kondisinya relatif sama," ujar Anies melalui siaran di kanal Youtube resmi Pemprov DKI, Kamis (30/7/2020).
Anies mengatakan dalam satu pekan terakhir ini pihaknya telah melakukan testing terhadap 43.316 orang. Dari jumlah itu, rata-rata mingguan yang positif adalah 6,5 persen.
Angka ini sebenarnya malah meningkat dari sebelum Anies memperpanjang PSBB pada 15 Juli lalu. Positivity rate saat itu adalah 5,3 persen.
"Jadi dalam satu pekan terakhir ini, angka positivity rate kita adalah 6,5 persen. Positivity rate itu artinya persentase positif dari semua yang dites. Ini masih di atas standar ideal WHO yaitu maksimal 5 persen," kata Anies.
Ia menyebut positivity rate di Jakarta merupakan salah satu yang paling kredibel. Sebab, kemampuan tes harian di Jakarta sudah cukup tinggi.
Selain itu, dari jumlah yang dites, kebanyakan dilakukan untuk menemukan kasus baru.
Baca Juga: Tak Mau Ambil Risiko Corona, Masjid Agung Sumut Tak Sembelih Hewan Kurban
Sisanya, tes diterapkan untuk menguji pasien yang positif dan menjelang negatif.
"Hari ini saja, lebih dairi 80 persen spesimen test di DKI Jakarta untuk menemukan kasus baru, sisanya pengulangan," tuturnya.
Selain itu, angka RT di Jakarta juga mengalami peningkatan. Ia tak menjelaskan secara rinci mengenai hal ini tapi mantan Mendikbud ini menyebut RT sudah di atas 1.
Artinya kemungkinan satu pasien positif bisa menulari satu orang atau lebih.
"Kemudian angka RT kita masih sekitar 1. Karena itulah, dengan mempertimbangkan semua kondisi, maka kita memutuskan untuk kembali memperpanjang PSBB Masa Transisi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
Terkini
-
Pemerintah Beri Relaksasi Pelunasan Biaya Haji untuk Calon Jemaah di Tiga Provinsi
-
Korban Tembus 770 Jiwa, Muzani Beberkan 'Kalkulasi' Pemerintah Soal Status Bencana Nasional
-
Mendagri Tito Minta Daerah Bersolidaritas untuk Bencana Sumatra: Waktunya Kepala Daerah Saling Bantu
-
Jakarta di Bawah Tekanan Cuaca Ekstrem: Seberapa Siap Kita?
-
Malam Panjang di Stasiun Cikarang, Lantai Peron Jadi Tempat Tidur Penumpang: Mungkinkah KRL 24 Jam?
-
Ironi Pahit: Rumah Sendiri Jadi Lokasi Paling Sering Terjadinya Kekerasan Seksual pada Perempuan
-
Neraka Itu di Kediaman Sendiri, Mengapa Rumah Jadi Tempat Paling Berbahaya Bagi Anak di Jakarta?
-
Buntut Bencana Sumatra, Menhut Raja Juli Bidik 12 Perusahaan di Sumut yang Terindikasi Melanggar
-
Bukan Dimutilasi, Polisi Beberkan Mengapa Kerangka Bocah Alvaro Berceceran di Tenjo
-
Viral Tanggul Muara Baru Bocor, Pramono Anung: Tanggung Jawab Pelindo, Tapi Kami Bantu Tambal