Suara.com - Seorang pejabat Lebanon, Kolonel Joseph Skaf tewas misterius pada tahun 2017 setelah menyarankan amonium nitrat dpindah dari pelabuhan Beirut karena berbahaya.
Menyadur Al Arabiya pada Jumat (07/08/2020), amonium nitrat adalah bahan kimia yang diduga kuat menjadi sumber ledakan dahsyat di Beirut.
Bahan kimia seberat 2.750 ton ini disimpan di pelabuhan Beirut sejak tahun 2013 dari kapal milik pengusaha Rusia.
Menurut dokumen tahun 2014 yang dibagikan oleh media Lebanon pada Kamis kemarin, bahan kimia ini membuat Kolonel Joseph Skaf, Kepala divisi pengawasan narkoba di Pabean Lebanon gusar.
"Kami memberi tahu Anda bahwa divisi ini menerima informasi tentang keberadaan kapal Rhosus di Pelabuhan Beirut."
"Itu sarat dengan amonium nitrat, yang digunakan dalam bahan peledak, sangat berbahaya dan merupakan ancaman bagi keselamatan publik," tulis dokumen itu.
Skaf meminta pihak berwenang untuk memindahkan kapal dari dermaga pelabuhan dan menempatkannya di bawah pengawasan, menurut dokumen itu.
Pada tahun 2017, Skaf meninggal secara misterius. Penyebab kematiannya tidak diketahui secara pasti karena ada dua laporan autopsi yang saling bertentangan.
Surat kabar utama Lebanon an-Nahar melaporkan berita kematian Kolonel Joseph Skaf sebagai peristiwa yang misterius.
Baca Juga: Prancis Janjikan Bantuan, Lebanon Ciduk 16 Orang Terkait Ledakan di Beirut
"Apakah kaki pensiunan Kolonel Joseph Skaf terpeleset atau dia terlempar dari ketinggian tiga meter? Sebuah pertanyaan yang masih belum terselesaikan."
"(Terutama) setelah dua laporan forensik kontradiktif yang ditugaskan oleh Jaksa Penuntut Umum dari dua pemeriksa medis," mengutip sumber di Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon (ISF).
"Salah satu dari dua laporan tersebut mengatur insiden itu kecelakaan dan yang lainnya mengkonfirmasi bahwa itu disengaja karena menemukan memar di kepala almarhum," ujar sumber ISF pada saat itu.
Tumpukan amonium nitrat di Pelabuhan Beirut meledak pada hari Selasa, menewaskan sedikitnya 137 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang.
Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh persediaan yang disimpan di pelabuhan selama bertahun-tahun tanpa langkah-langkah keamanan.
Ledakan dahsyat ini disebut setara dengan ledakan ratusan ton TNT oleh para ahli. Pakar menyimpulkan, 4184 joule energi dilepaskan untuk setiap gram TNT yang meledak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra