Suara.com - Tunawisma di kota New York mendapatkan fasilitas hotel gratis dari pemerintah. Hal itu guna mencegah penyebaran virus Corona di tempat0tempat penampungan.
Menyadur The Independent, Minggu (9/8/2020), sekitar 600 ribu gelandangan di New York selama ini tinggal di tempat penampungan setiap malamnya.
Hampir sepertiga dari jumlah itu tinggal di fasilitas bergaya asrama untuk orang dewasa lajang, berbagi kamar mandi, ruang makan, dan fasilitas tidur.
Kondisi itu disebut pemerintah New York akan membuat para tunawisma rentan terkena Covid-19 lantaran tidak adanya jarak sosial yang diterapkan.
“Ketika Covid menyerang, kami segera menyadari bahwa ini adalah resep bencana,” kata Jacqueline Simone, dari Koalisi untuk Tunawisma, sebuah badan amal di New York.
Pemerintah dan badan amal sepakat untuk mengalokasi para tunawsima ke hotel, termasuk berlevel mewah, sebagai solusi jangka pendek selama pandemi.
Sekitar 139 hotel komersial dengan cepat menyambut baik rencana tersebut, termasuk sejumlah hotel mewah di Manhattan.
Penggunaan hotel untuk menampung sementara para tunawisma memang lazim di New York.
Hal itu karena undang-undang “hak untuk berteduh”, yang secara hukum mewajibkan kota untuk menyediakan perlindungan bagi siapa saja yang memintanya.
Baca Juga: Catat! Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac Khusus untuk Warga Bandung Raya
Skema ini disambut baik oleh pemilik hotel, terutama sejak dimulainya pandemi, yang telah menurunkan tingkat hunian hotel secara dramatis.
Vijay Dandapani, pemimpin Asosiasi Hotel New York, mengatakan relokasi tunawisma ke hotel adalah solusi jangka pendek yang telah menyelamatkan nyawa dan bisnis.
“Hampir setiap hotel ingin melakukan bisnis seperti ini. Ini jangka pendek. Ini tidak permanen," kata Vijay.
“Tahun lalu kami memiliki 69 juta pengunjung ke kota. Saat ini nol. Tidak ada yang mengantisipasi banyak orang melakukan perjalanan apa pun untuk tahun depan."
"Sementara itu, Anda memiliki hotel dengan pajak properti yang harus dibayar."
Langkah positif dari pemerintah kota New York nyatanya tak selalu didukung semua pihak. Komunitas orang kaya yang tinggal dekat dengan hotel-hotel yang disewa untuk tunawisma merasa terganggu.
Berita Terkait
-
Pengadilan Negeri Surabaya Tutup 2 Pekan karena Ada Pegawai Positif Corona
-
Update 9 Agustus, 7.714 Pasien Corona di Wisma Atlet Sumbuh!
-
Update Corona Dunia: Selandia Baru Tandai 100 Hari Tanpa Ada Infeksi Baru
-
Klaster Corona Sasar Kantor Pemkot Solo, Giliran Inspektorat
-
Pasien Covid-19 Asimptomatik Miliki Jumlah Virus Sama dengan yang Bergejala
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri