Suara.com - Tiga pria di Pakistan menculik seorang gadis dan melecehkannya secara seksual dengan ditelanjangi dan dipaksa berjalan di jalanan.
Menyadur Gulf News, Minggu (9/8/2020), para penculik ini disebutkan merekam korban saat berjalan sambil telanjang.
Kantor polisi kota Rawalpindi mengatakan korban merupakan seorang remaja berusia 17 tahun yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga.
Setelah diculik pada Juli lalu, gadis ini melapor ke kepolisian setempat. Ia mengaku para pria itu mengancamnya dengan pisau lalu memperkosanya.
Tetapi saat itu polisi belum mengusut kasus secara total hingga sebuah video yang menunjukkan gadis meminta belas kasihan pelaku saat ditelanjangi dan dipaksa berjalan, beredar di media sosial.
Belum lagi, korban menyebut para pelaku telah mengancamnya untuk membuat gadis ini tetap diam.
"Saya tidak punya dukungan. Terdakwa telah mengancam saya jadi saya tetap diam. Polisi baru menghubungi saya setelah mereka menonton video itu di media sosial," kata korban.
Penculikan ini bermula ketika ia tengah dalam perjalanan pulang dari rumah tempatnya bekerja. Ia bertemu dengan tiga pria itu dan dibawa ke tempat kejadian.
Kepolisian Rawalpindi mengatakan telah menangkap satu dari tiga tersangka yang bernama Amir Qureshi.
Baca Juga: Pria Jatuh dari Lantai 4 saat Bikin Konten TikTok, Kondisinya Kritis
"Amir Qureshi didakwa menelanjangi gadis itu dan merekamnya," kata kepolisian.
Pihak polisi menyebut Amir sebelumnya telah menghadapi tuduhan atas penjualan narkoba serta penganiayaan anak, yang diajukan di kantor polisi Banni.
Pengadilan lokal di Rawalpindi belakangan membebaskan Amir dengan jaminan sebesar Rs 50.000 atau sekitar Rp 9,7 juta.
Sementara dua pelaku lain, Arsalam Akram dan Mohsin Akram, mendapatkan jaminan sementara hingga 11 Agustus.
Petugas polisi kota Mohhamed Ahsan Yousin mengatakan kedua terdakwa telah didekati polisi untuk merekam pernyataan mereka.
Kasus penculikan dan pelecehan seksual ini ramai diperbincangkan dan memicu kemarahan pada pengguna media sosial di Pakistan.
Netizen menuntut tindakan tegas untuk para pelaku dsan mendesak polisi untuk mengusut kasus ini agar menjadi pelajaran bagi masyarakat.
Mereka juga mengkritik pihak pengadilan karena memberikan jaminan kepada terdakwa utama dan perpanjangan jaminan sementara untuk dua pelaku lainnya.
"Seharusnya tidak ada ruang untuk penyiksaan, eksploitasi, pelecehan dan penyerangan terhadap perempuan, dan mereka yang melakukannya harus dihukuman yang setimpal," cuit netizen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'