Suara.com - Wilayah utara Australia akan ditutup selama 18 bulan hingga tahun 2022 demi melindungi populasi suku Aborigin dari ancaman virus corona.
Menyadur Channel News Asia pada Selasa (11/08/2020), keputusan ini diambil karena suku Aborigin adalah penduduk yang rentan terhadap virus corona.
Menurut angka pemerintah, wilayah utara Australia adalah rumah bagi sekitar 250.000 penduduk di mana 30% di antaranya adalah suku Aborigin.
"Kami akan memiliki kontrol perbatasan yang ketat setidaknya selama 18 bulan ke depan. Dan kami mencari sumber daya sehingga kami dapat melakukannya," kata Kepala Menteri Michael Gunner pada ABC.
Suku Aborigin adalah penduduk asli Australia yang dianggap berisiko terhadap penyakit seperti Covid-19 karena beberapa faktor seperti sosial, ekonomi dan budaya.
Faktor-faktor tersebut, menurut Gunner, sangat memengaruhi akses perawatan medis dan kesehatan yang mendasarinya.
Banyaknya kelompok Aborigin asli yang hidup terpencil dengan layanan kesehatan terbatas membuat pemerintah khawatir, terutama berkaitan dengan penyebaran virus corona.
"Inilah yang menurut saya perlu dilakukan untuk memastikan beberapa orang yang paling rentan di dunia tetap aman," kata Gunner.
Wilayah utara Australia mencatat sedikit kasus virus dan tidak ada kematian sejak awal pandemi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Selandia Baru dan Australia Tunda Travel Bubble
Sementara itu, pada awal bula Juli 2020, Perusahaan tambang asal Inggris, Rio Tinto meledakkan gua suku Aborigin berumur 46 ribu tahun saat memperluas proyek bijih besi.
Menyadur BBC pada Senin (01/06/2020), pihak Rio Tinto langsung minta maaf atas kesalahan yang mereka buat.
"Kami mohon maaf atas kesusahan yang telah kami sebabkan. Kami memberi hormat kepada Puutu Kunti Kurrama dan Orang Pinikura (PKKP)," kata Chris Salisbury, kepala eksekutif bijih besi perusahaan.
"Kami akan terus bekerja dengan PKKP untuk belajar dari apa yang telah terjadi dan memperkuat kemitraan kami. Sebagai hal yang mendesak, kami sedang meninjau rencana semua situs lain di daerah Juukan Gorge," katanya.
Ada banyak barang bersejarah di dalam gua Aborigin tersebut, di antaranya artefak berupa sabuk yang terbuat dari rambut manusia. Hancurnya gua berusia puluhan ribu tahun mengejutkan pihak PKKP sebagai pemilik situs tradisional tersebut.
"Ada beberapa situs Aborigin yang dikenal di Australia yang setua ini... Pentingnya tidak bisa diremehkan," kata perwakilan PKKP, John Ashburton.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Pagi Ini, KPK Masih Tunggu Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk
-
Dompet Dhuafa Menyapa Masyarakat Muslim di Pelosok Samosir, Bawa Bantuan dan Kebaikan
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur