Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut jumlah bayi di tanah air yang memperoleh ASI ekslusif masih di bawah 50 persen.
Berangkat dari data yang dimiliki Kementerian Kesehatan itu, menurutnya menjadi pekerjaan rumah pihak-pihak terkait untuk mendorong ibu-ibu memberikan ASI kepada bayinya sejak enam bulan pertama hingga usia mencapai 2 tahun.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf ketika memberikan sambutan dalam acara Peringatan Pekan Menyusui Sedunia tahun 2020 yang digelar secara virtual, Rabu (12/8/2020).
"Artinya, masih lebih dari setengah anak-anak Indonesia tidak memperoleh haknya untuk mendapatkan ASI ekslusif," kata Ma'ruf.
Ia mengungkapkan perintah untuk memberikan ASI itu sudah ada sejak lama dalam berbagai ajaran agama.
Dalam ajaran Islam misalnya, terdapat perintah dalam surat Albaqarah ayat 233 agar menyusui anak selama dua tahun.
"Selain dalam Islam, saya yakin agama-agama lain juga memerintahkan hal yang sama. Baik itu Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha maupun Konghucu," kata Wapres.
Meskipun menyusui ialah proses alami bukan berarti pelaksanaannya tidak selalu mudah. Berbagai macam problema dialami para ibu seperti sulitnya ASI keluar hingga kesibukan dalam bekerja yang tidak bisa dihindari.
Hal tersebut mendorong sang ibu akhirnya berhenti untuk memberikan ASI. Ma'ruf memandang problema itu tidak seharusnya menjadi halangan bagi Ibu untuk terus menyusui.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf: Pandemi Covid-19 Paksa Birokrasi Lakukan Akselerasi
Dukungan bagi ibu yang menyusui pun dinilainya penting terutama dari suami, keluarga dan lingkungan tempatnya bekerja.
Selain dari lingkungan terkecil, dukungan berupa konselor pun penting bagi seorang Ibu agar terampil dalam memberikan edukasi yang baik soal menyusui. Konseling menyusui dapat membantu ibu membangun kepercayaan diri sambil menghormati keadaan dan pilihan masing-masing.
"Justru yang diperlukan oleh Ibu adalah dukungan terutama dari suami, keluarga dan lingkungan tempatnya bekerja agar tetap bisa memberikan ASI kepada anaknya," ujarnya.
Konseling menyusui dikatakannya dapat disediakan oleh profesional kesehatan, konselor laktasi dan kelompok pendukung Ibu, baik itu di fasilitas layanan kesehatan, melalui kunjungan rumah atau program di komunitas, baik secara langsung atau jarak jauh.
Mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung, Ma'ruf menilai pentingnya untuk menemukan solusi bagaimana memastikan bahwa akses ke layanan tidak terganggu dan keluarga menerima konseling menyusui yang dibutuhkan.
Sebagai informasi, Pekan Menyusui Sedunia merupakan kampanye global meningkatkan kesadaran dan menggalang aksi untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak.
Kampanye global ini pertama kali diselenggarakan oleh World Alliance Breastfeeding Association (WABA) bekerja sama dengan World Health Organization (WHO) dan UNICEF pada tahun 1992.
Pekan Menyusui Sedunia tersebut diperingati setiap tahun pada minggu pertama bulan Agustus. Tema yang diusung tahun ini adalah “Dukung Pemberian ASI untuk Bumi yang lebih Sehat (Support Breastfeeding for a Healthier Planet).”
Berita Terkait
-
Wapres Ma'ruf: Pandemi Covid-19 Paksa Birokrasi Lakukan Akselerasi
-
Dorong Penyederhanaan Birokrasi, Wapres Maruf Amin Harapkan Ini
-
Disebut Tukang Gaduh, Relawan Desak Jokowi Copot Menteri Erick Thohir
-
Ma'ruf Amin Minta Ekonomi Syariah Optimalkan Teknologi Digital
-
Wapres Ma'ruf Minta MUI Keluarkan Fatwa untuk Vaksin Corona
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara
-
Revolusi Pendidikan Digital Prabowo: 330 Ribu Sekolah Bakal Punya 'Guru Terbaik' via Layar Pintar
-
KPK Selidiki Waktu dan Modus Dugaan Aliran Uang Ridwan Kamil ke Selebgram Lisa Mariana
-
Alarm Merah RAPBN 2026, DPD RI Protes Keras Anggaran Daerah Dipangkas
-
Emil Dardak Ungkap Kejanggalan dalam Aksi Pembakaran Gedung Grahadi
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Kenapa Hampir 200.000 Orang Demo di Prancis ?
-
Mahfud MD Khawatirkan Kondisi Negara Jika TNI Laporkan Ferry Irwandi: Kacau
-
Dari 100 ke 500: Bagaimana Gus Ipul Wujudkan Mimpi Prabowo Bangun Ratusan Sekolah Rakyat?