- Awalnya, demo menuntut pembebasan mahasiswa yang ditahan aparat.
- Tuntutan dipenuhi, tapi massa baru datang dan membakar Gedung Grahadi.
- Pembakaran diduga tidak sengaja mengincar ruangan kerja Wakil Gubernur.
Suara.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak buka suara perihal kronologi terjadinya pembakaran Gedung Grahadi yang turut menghanguskan ruangan dinas tempatnya bekerja.
Emil mengungkapkan bahwa pada mulanya ada sekelompok pengunjuk rasa yang ingin agar aparat segera melepaskan para demosntran yang ditangkap pada aksi sebelumnya.
Setelah mengetahui tuntutan para pengunjuk rasa, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menemui massa dan mencoba berdialog.
“Oleh karena itu bu gubernur bertemu dengan perwakilan pengunjuk rasa pada malam hari dan berdialog apa yang menjadi concern,” kata Emil Dardak di acara Pagi-pagi Ambyar pada Selasa, 9 September 2025.
“Ternyata yang menjadi concern atau aspirasinya adalah keinginan untuk demonstran yang berasal dari mahasiswa apabila ada dalam pengamanan aparat untuk dibebaskan, itu intinya,” lanjutnya.
Setelah mendengarkan aspirasi massa, Khofifah segera berkoordinasi dengan Kapolda untuk menindaklanjuti tuntutan tersebut.
“Untuk menindaklanjuti supaya tidak tertunda, maka Ibu Gubernur, Pak Pangdam dan Pak Kapolda segera mengajak rekan-rekan mahasiswa pengunjuk rasa untuk datang ke tempat pengamanan tersebut,” ujar Emil.
Namun setelah berhasil memenuhi tuntutan massa, justru muncul kejanggalan saat adanya ratusan massa berbeda yang datang ke lokasi demo tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Rumah Dinas Wagub Jatim Emil Dardak Dibakar dan Dijarah Massa?
Menurut Emil, massa yang tak diketahui dari mana asalnya itu langsung datang menyerbu dan membakar Gedung Grahadi.
“Tetapi ternyata setelah ke sana justru dalam beberapa waktu, saksi mata juga bingung melihat kok bisa ada ratusan, banyak sekali massa yang tiba-tiba menyerbu,” katanya.
Massa tersebut bahkan tidak menyampaikan tuntutan apapun, melainkan langsung melakukan pembakaran.
“Mereka tidak menyampaikan tuntutan apa-apa, intinya pokoknya ingin membakar,” lanjut Emil.
Suami Arumi Bachsin itu menilai bahwa massa tersebut tidak sengaja mengincar ruang dinasnya.
“Mereka mungkin tidak mengincar secara personal ya, tetapi lokasi yang paling dekat dari jalan itu kebetulan ruangan kami di mana biasa menerima tamu, jadi itu yang terkena duluan,” ujar Emil.
Berita Terkait
-
Tak Marah, Emil Dardak Peluk dan Nasihati Terduga Pelaku Pembakaran Grahadi yang Masih di Bawah Umur
-
Arumi Bachsin Pastikan Keluarga Aman Usai Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa
-
Viral! Kantor Wagub Jatim Dibakar dan Dijarah? Khofifah Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Tragedi Grahadi: Dari Rumah Bersejarah Pejabat Kolonial hingga Jadi Korban Amuk Massa
-
Arumi Bachsin Beri Kabar Terkini Usai Ruang Kerja Emil Dardak Dibakar Massa
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi
-
Pasar Barito Digusur, Pedagang Dipindahkan ke Lenteng Agung: Begini Janji Manis Pemprov DKI
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner