Suara.com - Bencana longsor yang terjadi di negara bagian Kerala, India Selatan, tak hanya mengiris hati keluarga korban. Hewan peliharaan juga tak lepas dari kepedihan ditinggal sang majikan.
Menyadur India Times, banyak yang membandingkan kejadian ini dengan peristiwa serupa di Wayanad tahun lalu. Saat itu, satu desa terkubur longsor setelah sebuah bukit runtuh.
Sejak Jumat (7/8/2020), banyak warga yang harap-harap cemas saat menunggu kabar dari orang yang mereka cintai. Awan kelabu seakan memenuhi langit desa Rajamalai, Munnar.
Kini, enam hari telah berlalu sejak peristiwa yang merenggut setidaknya 49 nyawa itu terjadi. Beberapa orang mulai putus asa menunggu nasib korban yang kian tak jelas.
Namun, berbeda dengan manusia yang memiliki akal budi guna mengkalkulasi kemungkinan, beberapa anjing tetap bertahan di lokasi kejadian.
Anjing-anjing ini seakan begitu teguh dan tak kehilangan harapan. Sorot matanya penuh dengan keyakinan, berharap sang majikan, entah bagaimana caranya, bakal selamat.
Mereka terus berkeliling diantara puing bangunan yang tertmbun tanah perbukitan. Guyuran hujan pun tak mereka pedulikan.
Anjing-anjing yang diyakini milik sebagian warga itu sudah terlihat di lokasi longsor sejak Jumat pekan lalu.
Mereka terus mengelilingi lokasi tanpa peduli kehadiran petugas gabungan yang terdiri dari pasukan pemadan kebarakan, polisi, hingga relawan lokal.
Baca Juga: Istri Co-Pilot Air India Belum Tahu Suaminya Meninggal karena Kecelakaan
Hewan yang dikenal sebagai peliharan paling setia ini bahkan menolak saat diberi makan petugas. Dipikiran mereka mungkin cuma satu, "di mana sang majikan berada?"
Saat beberapa petugas coba menjauhkan mereka dari lokasi, setidaknya dua ekor anjing terus kembali, terutama ke tempat di mana rumah pemiliknya pernah beridiri.
Foto-foto hewan berkaki empat itu kini menjadi viral di internet. Kesetiaan dua ekor anjing berwarna hitam dan coklat muda itu menyentuh hati warganet.
Beberapa dari warganet di media sosial, bahkan telah menawarkan diri untuk mengadopsi anjing-anjing tersebut.
Proses evakuasi longsor telah berlangsung selama lima hari berturut-turut hingga Rabu (12/8/2020). Sejauh ini 49 mayat telah ditemukan di mana 12 orang berhasil selamat.
Otoritas berwenang memperkirakan terdapat 82 orang yang tertimbun longsor. Jumlah itu diketahui dari daftar pekerja perkebunan teh yang tinggal di akomodasi Perkebunan Pettimudi milik Tata Group.
Berita Terkait
-
Kasus Pencurian Aneh, 100 Kg Kotoran Sapi Digondol Maling
-
Dibuka 2 Bulan, 743 Staf di Kuil Hindu Ini Terinfeksi Virus Corona
-
India Setujui Uji Klinis Obat COVID-19 Buatan Korea Selatan
-
Studi Terbaru: Anjing Deteksi Covid-19, Akurasinya Capai 96 Persen
-
VIDEO: Anjing Setia Ini Kejar Ambulans yang Angkut Majikannya
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Prabowo Pastikan Anggaran Huntara dan Huntap Korban Bencana Sumatra Cair, Tapi...
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Demi Jaga Warisan Leluhur, Begini Cara Suku Badui Merawat Hutan Lindung 3.100 Hektare
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
Menang Gugatan di PN Jakpus, PPKGBK Segera Kelola Hotel Sultan