Suara.com - Koalisi Lembaga Masyarakat Sipil yang menamai diri Bersihkan Indonesia menilai semua isi pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR pada Jumat (14/8/2020) sangat kontradiksi yang lebih cenderung berfantasi semata.
Koordinator JATAM Nasional, Merah Johansyah, menyoroti proyek food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara yang diamanatkan pada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah sebuah proyek yang sudah gagal sejak awal.
“Lompatan yang disebut Jokowi adalah ajakan lompatan bunuh diri bagi rakyat. Bayangkan, ia mengajak menjaga ketahanan pangan dengan pendekatan proyek food estate, padahal proyek ini sudah gagal di Kalimantan Tengah maupun Papua, kecuali demi kepentingan perburuan rente,” kata Merah dalam keterangannya, Jumat (14/8/2020).
Dalam catatan JATAM, pertambangan dan batubaralah yang mengancam kedaulatan pangan sekaligus lingkungan hidup.
"Sudah 44 persen daratan kepulauan besar, kecil, pesisir dan pantai dikapling pertambangan termasuk nikel dan batubara," kata Merah.
Survei JATAM di 39 wilayah lingkar pertambangan termasuk batubara menunjukkan, kini kondisi pangan makin rentan.
Dalam riset juga ditemukan 20 persen dari 44 juta lahan pertanian sudah dikuasai pertambangan batubara, 1,7 ton beras setara jumlah ekspor beras tiap tahun lenyap karena alih fungsi menjadi kawasan pertambangan batubara.
Pembongkaran nikel juga sudah menguasai 56 pulau kecil dan pesisir, ongkos sosial dan lingkungan hidup yang tak pernah dihitung di balik proyek tambang nikel dan baterai kendaraan listrik.
Tambang ini juga menumbalkan perairan laut Maluku Utara dan Morowali sebagai jamban pembuangan tailing.
Baca Juga: Koalisi Sipil Nilai Pidato Jokowi Lips Service, Tak Berpihak Kepada Rakyat
“Sekarang Jokowi berkata bahwa kebijakan negara harus mengedepankan ramah lingkungan dan perlindungan HAM, betapa kontradiktifnya dia,” tegasnya.
Sebelumnya Jokowi menyebut pembangunan PLTU batubara di sepanjang pantai utara Jawa sebagai superkoridor ekonomi seperti Kawasan Industri Batang dan Subang-Majalengka akan mampu mengundang investasi.
Namun Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Meiki W Paendong, menilai yang terjadi justru sebaliknya sumber ketahanan pangan warga lokal justru hancur.
“Namun, kini sudah hancur akibat dipaksa untuk melepaskan tanah dan lahan mereka atas nama pembangunan. Hidup mereka semakin porak-poranda dihajar pandemi bila alih fungsi lahan demi investasi ini terus dilakukan. Selain jatuh ke dalam jurang kemiskinan, ditambah harus menerima kenyataan hidup di lingkungan yang berpolusi tinggi dari pembangkit batubara,” kata Meiki.
Sebelumnya, Jokowi memastikan pemerintah tengah memperkuat ketahanan pahan dengan membangun lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.
"Food estate sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri," kata Jokowi dalam sidang tahunan MPR-DPR hari ini.
Berita Terkait
-
Koalisi Sipil Nilai Pidato Jokowi Lips Service, Tak Berpihak Kepada Rakyat
-
Arti Upper Middle Income Country pada Pidato Jokowi, Ini Untung dan Ruginya
-
Rp 549,5 Triliun Anggaran Pendidikan 2021, Jokowi Serukan Reformasi
-
Jokowi Sebut Ekonomi Tumbuh Sampai 5 Persen, Demokrat: Butuh Effort Besar
-
Hits: Sate Kambing Favorit Presiden Jokowi, Menopause di Umur 15 Tahun
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur