Suara.com - Presiden Joko Widodo baru saja memamerkan tiga sepeda produksi Indonesia dalam laman Instagramnya. Ia juga mengkampanyekan hidup sehat lewat aktivitas bersepeda di akhir pekan.
“Hidup sehat dan berolahraga di era pandemi sangat penting, agar imunitas tubuh terjaga. Saya rutin bersepeda menjaga kebugaran,” tulis sang Jokowi pada Minggu (16/8/2020) pagi.
Jokowi pun memperkenalkan tiga merek sepeda buatan Indonesia yang ia gunakan untuk berolahraga tersebut.
Lalu, sepeda apa saja yang dipamerkan Jokowi? Berikut ulasannya:
1. Kreuz
Pertama adalah Kreuz, sepeda yang diproduksi di Bandung. Lewat foto Jokowi, sepeda ini seakan menggambarkan nasionalisme lewat perpaduan warna merah dan putih.
Sepintas, bentuk kendaraan tersebut serupa dengan merek ternama asal Inggris, Brompton. Namun jelas, harganya lebih merakyat daripada sepeda buatan luar negeri tersebut.
Bicara soal harga, sepeda lipat ini dibanderol dengan nominal yang bervariasi. Berkisar antara Rp3,5 juta – Rp 8 juta tergantung tingkat kesulitannya.
2. Polygon
Baca Juga: Contek AS hingga China, Dalih Istana Tunjuk 2 Jenderal Atasi Covid-19
Berbeda bentuk dengan sepeda Kreuz, kali ini Jokowi memamerkan sepeda gunung bermerek Polygon. Merek ini tentunya sudah familiar di telinga masyarakat.
Mafhum, sepeda yang diproduksi di Sidoarjo, Jawa Timur ini sudah ada sejak 1989.
Seperti halnya barang lain, sepeda Polygon juga memiliki harga bervariasi tergantung dari jenisnya. Di online shop, banderolnya antara Rp1,8 juta hingga ada yang mencapai Rp 30 juta.
3. Element
Sepeda terakhir dan juga spesial adalah Element. Merek sepeda ini bekerja sama dengan line fashion milik presenter Daniel Mananta, Damn I Love Indonesia.
Sepeda tersebut memang sengaja diproduksi untuk menyambut hari Kemerdekaan Indonesia. Maka jangan heran di kerangka kendaraan ini banyak tertera sejarah Tanah Air.
Berita Terkait
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO