Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku khawatir dengan potensi membludaknya angka kelahiran di masa pandemi Covid-19. Karena itu ia meminta agar jajarannya mengantisipasi hal ini sejak dini.
Meski sekarang sudah dilonggarkan, masyarakat sudah diminta berada di rumah sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan 10 April lalu. Hal ini dianggap menjadi potensi akan meningkatnya angka kehamilan.
Hal ini disampaikan Anies kepada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saat rapat pimpinan.
"Angka kehamilan meningkat. Ini fakta di seluruh dunia. Kita ini, jangan sampai situasinya adalah kita tidak mengantisipasi perubahan. Kalau tidak antisipasi, repot sekali," ujar Anies dalam rapat yang ditayangkan melalui akun YouTube Pemprov DKI yang dikutip Selasa (18/8/2020).
Ia lantas meminta agar jajarannya yang berkaitan segera mendata angka kehamilan sampai Agustus ini. Selanjutnya tempat tisur di rumah sakit disiapkan untuk orang tua yang akan melahirkan.
"Proyeksikan bulan Maret sampai Agustus ini, jumlah kehamilannya berapa. Jangan sampai 9 bulan kemudian puskesmas kita kekurangan tempat," ungkap Anies.
Mantan Mendikbud ini juga menginstruksikan Dinas Kesehatan memanggil para bidan DKI. Dengan demikian mereka bisa bersiap akan lonjakan ibu yang ingin melahirkan.
"Rumah bidan dikumpulkan, ajak kerja sama dengan pemerintah. Antisipasi tingkat kelahiran yang meningkat," ucap dia.
Berkenaan dengan itu, Dinas Kesehatan DKI diminta tak lupa mengurus masalah kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi. Karena akan berlangsung di tengah pandemi, maka protokol kesehatan harus disiapkan.
Baca Juga: Tak Perlu Marah, Ini Cara Ingatkan Orang Untuk Pakai Masker
"Ada problem baru. Imunisasi sudah enggak bisa seperti sebelumnya. Cara melayani berubah sekali (dengan menerapkan protokol kesehatan)," pungkasnya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Reuni Tipis-Tipis Anies Baswedan dan Mahfud MD, Bahas Apa?
-
Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
-
Sindiran Fathian: Prabowo Turun, yang Naik Justru Gibran, Bukan Anies
-
Disahkan Anies, Tunjangan Rumah Anggota DPRD Jakarta Lebih Dahsyat dari DPR RI
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka