Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut saat ini pemerintah tengah menyiapkan ratusan juta jarum suntik untuk melakukan vaksinasi massal ke seluruh rakyat Indonesia.
Wiku menjelaskan proyek pembuatan ratusan jarum suntik itu akan dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indofarma (Persero) Tbk sehingga tidak perlu impor.
"Indofarma telah mampu memproduksi 100 juta jarum suntik pada tahun ini, dan untuk tahun depan kapasitasnya bisa meningkat dengan baik mencapai lebih dari 300 juta jarum suntik, jadi kemampuan untuk jarum suntik bisa terpenuhi dari produksi dalam negeri," kata Wiku dalam jumpa pers dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Wiku menjelaskan Indofarma biasanya hanya memproduksi 30 juta jarum suntik per tahun yang dialokasikan untuk vaksin cacar dan penyakit lain.
"Sementara akan dibutuhkan jarum suntik sekitar 100 juta tahap awal hanya untuk Covid-19," ucapnya.
Diketahui, PT Indofarma (Persero) Tbk bersama Kimia Farma Tbk menjadi distributor bagi vaksin virus corona atau Covid-19 yang diproduksi Bio Farma (Persero) dengan menggandeng perusahaan bioteknologi asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd.
Vaksin yang dikembangkan Bio Farma dan Sinovac saat ini memasuki proses uji klinis tahap ketiga untuk menguji efektivitas dan keamanannya.
Berdasarkan hitungan statistik yang dilakukan Biofarma, dibutuhkan sebanyak 1.620 relawan yang berusia antara 18 hingga 59 tahun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melihat langsung pelaksanaan penyuntikan perdana calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Jawa Barat pada Selasa (11/8/2020) lalu.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Pastikan Tes Swab di RS Rujukan Tetap Gratis
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut produksi vaksin juga dilakukan oleh PT Bio Farma pada Agustus 2020, sebanyak sekitar 100 juta vaksin dan akhir tahun meningkat menjadi 250 juta vaksin.
Berita Terkait
-
Cerita Angel Lelga Fobia Jarum Suntik karena Alergi Vitamin C: Kayak Tercekik!
-
Awas Bahaya Penularan HIV/AIDS Lewat Jarum Suntik, Ini Risiko Fatalnya!
-
Buku 'Mengurai Sampah Jarum Suntik dan Limbah Medis', Bahaya Limbah Medis
-
Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Prabowo Subianto Ngaku Takut Jarum Suntik: Bagaimana Sih Cara Mengatasinya?
-
Takut Jarum Suntik, Prabowo Ngaku Deg-degan Saat Pemeriksaan Kesehatan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun