Suara.com - "Tuhan tidak buta, Tuhan tidak buta, Tuhan tidak buta," demikian tangisan pilu seorang wanita yang terekam dari sebuah rekaman video saat warga didatangi segerombolan aparat.
Dalam video yang beredar di media sosial itu, peristiwa wanita yang histeris itu terjadi setelah ada tembakan gas air mata dari aparat sebagai peringatan kepada warga adat Besipae mengosongkan lahan tempat tinggalnya atas perintah dari Pemerintah Provinsi alias Pemprov NTT, Selasa (18/8/2020) kemarin.
Aksi kekerasan terhadap warga adat Besipase itu terjadi setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengenakan pakaian adat mereka, yakni Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT saat upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 Agustus 2020.
Berdasarkan video amatir yang diterima Suara.com, terlihat sejumlah oknum anggota Brimob bersama TNI dan Satpol PP Pemrov NTT berupaya mengusir dan menghancurkan rumah-rumah darurat yang didirikan masyarakat adat Besipae. Beberapa oknum anggota Brimob yang berada di lokasi terlihat membawa senjata gas air mata dan senapan laras panjang.
"Ditembak oleh Brimob, Brimob mengeluarkan senjatanya," ucap perempuan adat Besipae terbata-bata seraya terdengar suara tangis anak-anak.
Tak berselang lama, terlihat salah satu oknum anggota Brimob menembakkan peluru gas air mata. Tembakan tersebut dilesatkan ke arah tanah hingga selongsong gas air mata terpantul ke arah sekitar masyarakat adat Besipae yang menolak untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.
Salah satu oknum anggota Brimob tampak berupaya untuk menutupi kamera telepon genggam milik salah satu masyarakat adat Besipae yang terus merekam aksi intimidatif oknum berseragam tersebut. Namun, perempuan masyarakat adat tersebut terus merekam seraya berjalan mundur serta menangis histeris.
"Sudah-sudah ayo heh," ujar salah satu oknum anggota Brimob.
"Pak bisa bikin kami begini, punya hati atau tidak? Pak punya hati atau tidak? Buat kami begini punya hati atau tidak?," ucap salah satu perempuan masyarakat adat Besipae.
Baca Juga: Warga Besipae Diintimidasi Aparat: Diusir dan Ditembak Gas Air Mata
Di sudut lain terlihat perempuan masyarakat adat Besipae bersujud di bawah tanah tempat tinggalnya untuk memohon agar tidak di usir.
"Sudah belasan tahun kami begini. Kami tersiksa. Pak punya hati atau tidak?" ucapnya.
Sebelum Merdeka
Masyarakat adat Besipae adalah komunitas masyarakat adat yang hidup dan kehidupannya telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Mereka berada dibawah Nabuasa atau tetua adat Raja Nope atau Raja
Amnuban.
Pada tahun 1982, kabupaten Timor Tengah Selatan diadakan proyek percontohan intensifikasi Peternakan Besipae. Atas dalih untuk mensukseskan program tersebut Gubernur NTT, Bupati Timor Tengah Selatan memberi pengarahan pada masyarakat agar menyediakan lahan di desa Oe Kam, Mio, Polo dan Linamnutu.
Akhirnya masyarakat, tua-tua adat bersedia memberikan tanahnya
seluas 6000 hektar. Pemberian tersebut dengan syarat-syarat agar rumah-rumah, kebun dan tanaman milik masyarakat setempat yang berada dalam kawasan proyek tersebut tetap dikelolah oleh masyarakat. Kontrak diadakan selama lima tahun, yakni sejak 1982 hingga 1987.
Berita Terkait
-
Rahasia Pakaian Adat Prabowo di HUT RI ke-80: Provinsi Mana yang Dipilih?
-
Heboh di Medsos, Gibran Kena Kritik karena Diduga Pakai Baju Adat Papua untuk Wanita di Upacara HUT Ke-79 RI
-
Adu Gaya Menantu Presiden Pakai Baju Bodo di IKN: Annisa Pohan yang Elegan vs Erina Gudono yang Ceria
-
Menteri AHY Menangkan Busana Adat Terbaik pada Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih
-
38 Nama Pakaian Adat Indonesia untuk Upacara 17 Agustus
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?