Suara.com - Peristiwa jenazah pasien positif Covid-19 yang diambil paksa oleh pihak kerabat dan keluarga kembali terjadi. Kali ini di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.
Sebelumnya, pasien Covid-19 yang meninggal itu datang ke RS Budi Kemuliaan dengan keluhan sesak nafas. Hingga dirawat selama tiga hari kemudian meninggal dunia.
Dilansir dari Batamnews.co.id (jaringan Suara.com), Kepala Bidang Pelayanan Medis RSBK sekaligus Penanggung Jawab Tim Covid-19 RSBK, dr Gilang, pasien mendatangi RSBK untuk berobat pada tanggal 15 Agustus 2020.
Pihaknya kemudian melakukan langkah medis berupa pemeriksaan fisik, radiologi dan laboratorium yang didukung hasil rapid test reaktif.
“Dengan hasil itu, status pasien kami tegakkan menjadi suspek Covid-19,” ujar Gilang, Kamis (20/8/2020).
Selanjutnya pasien dirawat di ruang isolasi khusus Covid-19 di RSBK dan diambil sampel swab pada tanggal 16-17 Agustus 2020.
Namun kondisi pasien menurun pada tanggal 18 Agustus 2020 siang, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.25 WIB.
“Kami langsung menghubungi pihak keluarga pasien dan mereka langsung mendatangi rumah sakit,” ungkapnya.
Kepada keluarga, pihak rumah sakit lalu menjelaskan protokol Covid-19 untuk jenazah, dan pihak keluarga pun menyetujui hal tersebut.
Baca Juga: Ambil Paksa Jenazah Corona, RSUD Kota Mataram Digeruduk Ratusan Warga
Akan tetapi pada pukul 19.00 WIB hari itu, ada pihak yang mengklaim sebagai pihak keluarga almarhum menolak proses pemakaman dengan prosedur Covid-19.
“Mereka meminta jenazah untuk dibawa pulang dan dimakamkan seperti pada umumnya,” kata dokter Gilang.
Pada saat itu, jumlah orang yang mendatangi rumah sakit semakin bertambah. Suasana pun semakin tidak kondusif.
Setelah itu sekitar pukul 20.25 WIB jenazah dibawa pulang dengan menggunakan ambulance yang sudah dibawa sendiri oleh pihak keluarga.
“Dan pada tanggal 19 Agustus 2020, rilis hasil swab telah keluar, dan almarhum dinyatakan positif Covid-19,” katanya.
Dokter Gilang juga menambahkan bahwa peristiwa ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian, dan dirinya juga telah dimintai keterangan.
Berita Terkait
-
Pasien Covid-19 Bisa Sebarkan Tetesan Menular Lebih dari 5 Meter
-
Rebut dan Cium Jenazah Covid-19, AS Diperiksa Polisi di Ruangan Khusus
-
Positif Corona, 15 Penjemput Paksa Pasien Covid-19 Dikirim ke RSKI Galang
-
Pandemi Membuat Jutaan Perempuan Kehilangan Akses Kontrasepsi dan Aborsi
-
Mau Liburan Long Weekend? Ingat 29 Daerah Masih Zona Merah Corona
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Viral Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg, Sebut Dioplos Air Padahal Ini Fakta Ilmiahnya
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029