Suara.com - Lutfi Machmud meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, pada Kamis (20/8/2020), pukul 10.10 WIB. Lutfi meninggal dunia ketika sedang maju menjadi calon wakil bupati Halmahera Selatan mendampingi Bahrain Kasuba.
"Benar, beliau meninggal dunia pagi tadi, di RS Mitra Keluarga Jakarta," kata Bahrain yang kini masih menjabat Bupati Halmahera Selatan melalui pernyataan tertulis yang diterima Suara.com.
Berdasarkan laporan medis tim dokter pada Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Lutfi meninggal karena sejumlah penyakit yang diderita, juga karena terinfeksi Covid-19.
Proses pemakaman jenazah Lutfi akan dilakukan di Jakarta dengan menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
Bahrain mengatakan kehilangan sahabat baiknya itu. Dia berharap keluarga almarhum dapat menerima kenyataan ini.
"Saya bersaksi bahwa almarhum Lutfi Machmud adalah orang baik. Semoga almarhum husnul khatimah, dilapangkan kuburnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini," katanya.
Bahrain berharap masyarakat Halmahera Selatan memaafkan Lutfi jika selama interaksi selama ini terdapat kekhilafan.
Bahrain pun berharap seluruh rakyat Halmahera Selatan mendoakan yang terbaik untuk almarhum.
Bahrain mengenang sosok sahabatnya itu. Semasa hidup, Lutfi ikut berjasa dalam pembangunan di Halmahera Selatan, salah satunya pembangunan kawasan bisnis dan jalan.
Baca Juga: Lagi! Jenazah Pasien Corona Diambil Paksa Keluarga, Kali Ini di Batam
"Insya Allah beliau orang sholeh, sangat komitmen memegang prinsip dan peduli pada sesama," ujarnya.
Selama masa duka ini, Bahrain berpesan kepada semua pihak untuk dapat menghormati privacy keluarga almarhum.
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kala Legislator Surabaya Bela Adies Kadir dari Polemik 'Slip Of Tonge', Begini Katanya
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut