Suara.com - Bobby Afif Nasution mengakui jika popularitasnya di hadapan publik banyak didongkrak oleh nama besar mertuanya, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bobby menyebut popularitas tersebut bukan semata-mata menjadi modal utamanya untuk maju sebagai calon wali kota di Pilwalkot Medan.
"Saya harus mengakui bahwa saya sebagai menantu presiden dan banyak yang mengenal saya. Tapi itu hanya soal popularitas, sedangkan untuk elektabilitas, kepercayaan masyarakat, saya harus rebut dari masyarakat," kata Bobby menjawab tudingan miring kepada dirinya di kantor DPD Gerindra Sumut, Sabtu (22/8/2020).
Dijelaskan Bobby, kehadirannya bukan karena menyandang status sebagai suami dari putri Jokowi, Kahiyang Ayu. Menurutnya masyarakat tidak akan semudah itu memberikan dukungan jika ia tidak menghadirkan solusi.
Lebih jauh dikatakannya, ia memutuskan maju dalam kontestasi Pilwakot Medan lantaran resah dengan perkembangan kota tersebut yang masih jauh tertinggal dengan kota lain di Indonesia.
"Selama saya berkecimpung di tengah masyarakat Kota Medan, banyak aspirasi yang saya terima. Salah satunya adalah bagaimana kota yang katanya kota ketiga terbesar di Indonesia, tapi masih jauh dari harapan," ujarnya.
Perhatian serius yang diberikan Bobby adalah pada kondisi perekonomian masyarakat. Dia mengatakan, selama pandemi melanda pedagang di sektor UMKM maupun pedagang tradisional merasakan dampak.
Para pedagang kesulitan mensiasati strategi apa yang dilakuakan saat pandemi melanda. Hal itu disebabkan kurang melek dalam memanfaatkan teknologi.
"Kedepan dan yang saat ini sedang kami lakukan adalah meningkatkan daya saing produk lokal melalui teknologi. Kita sudah mulai membangun sistem berbasis data untuk menghimpun para pedagang," ungkapnya.
Baca Juga: Janji Bangun Kota Medan, Bobby Menantu Jokowi: Bukan Omong Kosong
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerindra Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu, dalam sambutannya mengatakan alasan partai mendukung Bobby-Aulia karena keinginan perubahan di Kota Medan.
"Saya memang tidak mengenal Bobby ini lebih jauh, yang saya kenal adalah ayah beliau. Tapi dari konsep yang ia tawarkan, saya melihat ada keinginan besar dari Bobby untuk melakukan perubahan di Kota Medan," ujar Gus Irawan.
Menurutnya, selain konsep yang dihadirkan, Gus Irawan takjub dengan niat Bobby dengan latar belakang sebagai menantu presiden, tapi punya semangat bekerja untuk Medan.
Bahkan Gus Irawan yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu menduga Bobby akan dijadikan salah satu menteri di kabinet Presiden Joko Widodo. Sebab, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar jika itu dilakukan.
"Artinya saya sampaikan, dia tidak usah bekerja keras pun kalau memang mau menjadi pejabat sudah bisa tinggal di teken saja sama pak Jokowi. Tapi ini kan tidak, dia maju dari jalur yang harus berjuang dulu, yakni melalui Pilkada," ungkap Gus.
Oleh sebab itu ia berharap, dengan majunya Bobby sebagai calon, akan mengubah situasi yang ada. Sebagai partai pengusung, Gerindra bertekad memenangkan pasangan Bobby-Aulia.
Berita Terkait
-
Janji Bangun Kota Medan, Bobby Menantu Jokowi: Bukan Omong Kosong
-
Resmi Didukung, Bobby ke Golkar: Terima Kasih Dipercaya jadi Eksekutor
-
Bareng Demokrat di 23 Daerah, PPP Belum Beri Keputusan untuk Pilkada Medan
-
Ini Alasan PDIP Pilih Menantu Jokowi Ketimbang Akhyar di Pilkada Medan
-
Direstui PDIP Maju di Pilkada, Bobby Menantu Jokowi: Terima Kasih Mbak Puan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto