Suara.com - Untuk pertama kalinya, wanita di Arab Saudi mengikuti kejuaraan balap sepeda yang di adakan oleh Arab Saudi pada Minggu (23/8).
Menyadur Gulf News, Selasa (25/8/2020), sepuluh wanita Saudi berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam kejuaraan balap sepeda kerajaan yang diadakan di Abha, Arab Saudi.
Ahlam Nasser Al Zaid menjadi juara pertama sekaligus yang mengklaim gelar juara yang diadakan di bawah pengawasan Federasi Bersepeda Arab Saudi.
Ahlam menyelesaikan balapan 13 kilometer dalam waktu 22:18 menit di turnamen pertama untuk balapan individu melawan waktu di mana wanita di Arab Saudi berpartisipasi.
"Sebuah mimpi menjadi kenyataan," kata Ahlam dalam sebuah postingan di media sosial Twitter.
"Memenangkan gelar kerajaan telah menjadi impian saya sejak saya mulai terjun ke dunia olahraga bersepeda. Saya bangga menjadi pemegang gelar pertama dalam sejarah olahraga ini di kerajaan," tambahnya.
Posisi kedua dalam ajang tersebut adalah Al Anoud Khamis Al Majid yang menempuh jarak 25:39 menit, diikuti oleh Alaa Salem Al Zahrani dengan menit 26:57 dan Nura Al Sheikh dengan 27,07 menit.
Menurut laporan media setempat, sepuluh kontestan berasal dari berbagai bagian Arab Saudi dan berusia antara 16 hingga 65 tahun.
Peserta tertua pada kejuaraan balap sepeda tersebut adalah Awatef Al Qunbit sedangkan yang termuda adalah Batul Ahmed.
Baca Juga: Pasien Nekat Kabur dari Rumah Sakit, Pura-Pura Jadi Supir Ambulans
Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi berupaya meningkatkan keterlibatan wanita dalam kehidupan hampir di semua sektor.
Pada 2018, kerajaan mengizinkan wanita mengemudi untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, sebagai bagian dari reformasi sosial dan ekonomi yang diperjuangkan oleh Putra Mahkota Mohammad Bin Salman.
Otoritas Saudi juga mengizinkan perempuan untuk bepergian tanpa persetujuan suami dan untuk mengajukan paspor, sehingga memudahkan kontrol jangka panjang pada mereka.
Arab Saudi juga mengizinkan wanita masuk ke stadion untuk menonton pertandingan sepak bola, salah satu olahraga paling populer di dunia.
Mulai Oktober 2019, Arab Saudi sudah membukakan pintu bagi wisatawan asing dari 49 negara, sebagai upaya menumbuhkan sektor wisata dan tidak menggantungkan pertumbuhan sektor ekonomi hanya dari ekspor minyak.
Sebagai bagian dari langkah tersebut, ditetapkan juga bahwa pengunjung tidak diwajibkan memakai pakaian serba hitam yang menutup semua badan, tetapi harus berpakaian sopan. Namun, alkohol tetap dilarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim