Suara.com - Remaja asal Michigan, Amerika Serikat dipenjara karena tak mengerjakan PR selama sekolah online.
Menyadur Pru Publica pada rabu (26/08/2020), remaja bernama Grace ini ditahan pada bulan Mei.
Grace adalah siswa kelas dua SMP Groves High School di Beverly Hills di Beverly Hills. Dia dilaporkan tak mengerjakan PR selama satu semester saat pembelajaran jarak jauh.
Remaja Afrika-Amerika ini menghabiskan 78 hari dalam penjara, ketika pengacara yang disewa keluarganya berhasil membebaskannya pada 31 Juli.
Penahanan Grace sempat menuai protes dari siswa Groves High School.
Mereka berkumpul di sekolah dan melakukan unjuk rasa dengan membawa spanduk bertuliskan 'bebaskan Grace' sambil berjalan menuju pengadilan dan kantor kejaksaan.
"Banyak orang yang pekerjaannya terbengkalai semester ini, tidak ada yang punya motivasi untuk melakukan apa pun karena para guru tidak mengajar dan semua online."
"Saya tahu begitu banyak orang yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka," kata salah satu pengunjuk rasa bernama Prudence Canter yang berusia 18 tahun.
Seorang guru studi sosial di Grove, Geoff Wickersham yang turut dalam unjuk rasa mengatakan hakim kurang memahami persoalan dalam sistem pendidikan.
Baca Juga: Kritik Sekolah Online, Fahri Hamzah: Merusak Mata, Otak dan Hati Anak
"Sepertinya hakim atau petugas sosial tidak tahu bagaimana nilai dan tanggal deadline dan hal-hal terstruktur selama penutupan karena pandemi di musim semi," ujarnya
"Saya pikir ini adalah ketidakadilan yang sangat besar," lanjut Geoff Wickersham.
Berdasarkan keterangan, Grace memiliki beberapa catatan khusus seperti gangguan belajar sehingga ia tak mengerjakan PR selama satu semester.
Ia ditahan ketika menjalani masa percobaan atas perkelahiannya dengan sang ibu karena mencuri.
Gadis remaja dituduh melakukan penyerangan dan pencurian untuk insiden terpisah tahun lalu di mana ia menggigit jari ibuny, menjambak rambut dan berminggu-minggu kemudian, mencuri ponsel siswa lain.
Hakim Mary Ellen Brennan menempatkan Grace dalam masa percobaan pada 21 April di antara persyaratan lainnya yaitu mengharuskannya untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Petugas masa percobaan mengajukan pelanggaran terhadapnya pada 5 Mei. Dia dinyatakan bersalah pada 14 Mei, dan ditempatkan di tahanan di anak-anak sekitar tiga minggu sebelum dipindahkan ke program perawatan perumahan di dalam fasilitas tersebut.
Brennan berkata Grace baik-baik saja dan mendapatkan lebih banyak perawatan kesehatan mental di Children's Village.
Program tersebut bisa memakan waktu tiga bulan dan Brennan telah mengatur sidang Grace berikutnya pada 8 September.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Sudah Ditangkap? Misteri Hilangnya Nama Gembong Narkoba Fredy Pratama dari Situs Interpol
-
MBG di SDN 01 Pasar Rebo Disetop Imbas Keracunan Massal, Sampel Muntahan Siswa Diteliti Puskesmas
-
Miris! Polisi Bacok Polisi di Tempat Hiburan Malam, Propam Polda Gorontalo Ancam Sanksi Berat
-
Acungkan Jari Telunjuk, Ekspresi Prabowo 'Pecah' saat Nyanyi Bareng Sederet Pejabat di Lubang Buaya
-
Keracunan MBG di Pasar Rebo! Mie Pucat dan Bau Busuk Diduga Jadi Biang Kerok
-
Bau Busuk dari Mobil Terparkir Ungkap Tragedi: Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Pejaten
-
Korupsi Menggila di Desa! ICW Ungkap Fakta Mencengangkan Sepanjang 2024
-
Menkeu Purbaya Curhat Gerak-geriknya di Tiktok Dipantau Prabowo, Mengapa?
-
Organisasi Kesehatan Kritik Rencana Menkeu Tidak Naikkan Cukai Rokok 2026: Pembunuhan Rakyat!
-
Hariati Sinaga Kritik Sistem Kapitalis yang Menghalangi Kesetaraan