News / Nasional
Rabu, 01 Oktober 2025 | 09:58 WIB
Staf Divisi Hukum dan Investigasi ICW, Zararah Azhim Syah (kanan) dalam YouTube Sahabat ICW, Selasa (30/9/2025). [Tangkapan layar]
Baca 10 detik
  • Sektor desa paling rawan korupsi sepanjang 2024.

  • Keterlibatan aktor swasta dalam korupsi meningkat tajam.

  • Regulasi antikorupsi dinilai belum efektif dan perlu diperkuat.

Suara.com - Laporan terbaru Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti maraknya korupsi di sektor desa dan tingginya keterlibatan aktor swasta sepanjang 2024.

Dari total 364 kasus yang dipantau, 77 kasus berasal dari sektor desa, menjadikannya sebagai sektor paling rawan.

"Karena dari 364 kasus, 77 nya berasal dari sektor desa. Kemudian sektor yang menarik adalah sektor yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik dan pemenuhan hak dasar masyarakat menjadi 5 sektor teratas yang dikorupsi pada tahun 2024," jelas Staf Divisi Hukum dan Investigasi ICW, Zararah Azhim Syah.

Korupsi juga banyak terjadi di sektor yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan utilitas.

“Program pencegahan korupsi di desa, termasuk yang digagas KPK bersama kementerian terkait, ternyata belum berjalan efektif,” katanya.

Selain itu, ICW menemukan 256 tersangka dari kalangan swasta. Jumlah tersebut melonjak drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Sayangnya, hingga kini Indonesia belum memiliki aturan yang secara komprehensif mengatur tindak pidana korupsi di sektor swasta,” tambah Azhim dalam YouTube Sahabat ICW, Selasa (30/9/2025).

ICW mendorong pemerintah segera memperkuat regulasi antikorupsi, termasuk mengkriminalisasi praktik suap antar pelaku usaha yang dapat merusak tata kelola ekonomi nasional.

Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena

Baca Juga: Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket

Load More